IDXChannel - Investor asing kembali melakukan aksi jual untuk produk saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal September 2025.
Berdasarkan data perdagangan periode 1—4 September 2025, nilai jual bersih (net sell) investor asing mencapai Rp4,17 triliun.
Nilai tersebut melonjak signifikan dibandingkan pekan sebelumnya, di mana asing hanya mencatat net sell sebesar Rp1,49 triliun, menurut statistik BEI, diakses Jumat (5/9).
Aksi jual ini terjadi meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu ditutup menguat tipis sebesar 0,47 persen secara mingguan ke level 7.867,34 dari posisi pekan lalu di 7.830,49.
Lima saham menjadi incaran aksi jual investor asing selama sepekan ini, dengan nilai terbesar dibukukan oleh sederet saham perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menempati urutan teratas dengan nilai jual bersih sebesar Rp3,17 triliun. Saham BBCA juga terkoreksi 3,03 persen dalam sepekan ke level Rp8.000 per saham.
Di posisi kedua, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat net sell asing sebesar Rp738,3 miliar. Harga saham BMRI turut melemah 0,85 persen ke Rp4.680.
Aksi jual asing juga menyasar saham energi terbarukan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dengan nilai jual bersih sebesar Rp206,4 miliar. Saham BREN mengalami koreksi 4,17 persen dalam sepekan dan ditutup di harga Rp8.625.
Di luar sektor perbankan dan energi, saham properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) juga masuk daftar incaran jual asing, dengan net sell Rp205,7 miliar.
Namun, berbeda dengan mayoritas saham lainnya, PANI justru menguat 1,33 persen ke level Rp15.200 per saham.
Saham sektor kesehatan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menutup daftar lima besar saham net sell asing pekan ini. Asing melepas saham KLBF senilai Rp192,9 miliar, dan harga saham ini terkoreksi cukup dalam sebesar 5,98 persen ke posisi Rp1.180.
(Nur Ichsan Yuniarto)