sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Rupiah Melemah Tajam Sentuh Rp16.513 per USD Terdampak Aksi Demo
Rupiah Melemah Tajam Sentuh Rp16.513 per USD Terdampak Aksi Demo
Rupiah Melemah Tajam Sentuh Rp16.513 per USD Terdampak Aksi Demo
Rupiah Melemah Tajam Sentuh Rp16.513 per USD Terdampak Aksi Demo
Market news editorAnggie Ariesta
29/08/2025 11:05 WIB

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD di pasar spot melemah signifikan pada awal perdagangan Jumat (29/8/2025), seiring sentimen negatif dari situasi politik domestik yang memanas.

Setelah dibuka tipis di level Rp16.347 per USD, rupiah kian merosot dan sempat menyentuh level Rp16.513 per USD.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan rupiah ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Namun, faktor internal, khususnya ketegangan politik, memiliki dampak yang sangat besar.

"Kondisi perpolitikan di Amerika ini membuat pasar kembali mencari aset-aset yang aman, yaitu adalah safe haven," kata Ibrahim dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).

Menurutnya, insiden di dalam negeri tadi malam, di mana ada oknum aparat yang menabrak pengemudi ojek online saat demonstrasi, telah memicu tensi politik memanas.

"Kejadian tadi malam ini benar-benar membuat masyarakat, kemudian mahasiswa dan pelajar ini sedikit memanas," ujarnya.

Ibrahim menambahkan, sentimen negatif ini diperburuk oleh isu-isu lain yang sudah ada sebelumnya, seperti rencana pemberian tunjangan perumahan untuk anggota DPR RI dan kasus korupsi yang melibatkan mantan aktivis 98.

"Ini carut-marut ini yang membuat pasar sedikit apatis ya terhadap perpolitikan di Indonesia ini yang membuat rupiah kembali mengalami pelemahan cukup tajam," katanya.

Pada penutupan perdagangan, rupiah diperkirakan melemah tajam hingga 85 poin, mencapai Rp16.433 per USD.

Menurut Ibrahim, insiden ini mengingatkan pada peristiwa 1998 dan berpotensi memicu gelombang demonstrasi yang lebih besar, dengan tuntutan utama agar DPR mengesahkan undang-undang perampasan aset koruptor. Meskipun Kapolri sudah meminta maaf, Ibrahim mengingatkan pemerintah untuk tetap waspada.

"Pemerintah pun juga harus berhati-hati ya walaupun Kapolri sudah meminta maaf ya secara terbuka ya terhadap ojek online ya, kementerian atas mahasiswa dan pelajar tapi harus diingat bahwa pemerintah harus tetap waspada bahwa unjuk rasa kemungkinan besar akan terus bergulir," ujar Ibrahim.

(Dhera Arizona)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :