sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
Saham CBRE Reli Ribuan Persen, Analis Soroti Rights Issue Jumbo
Saham CBRE Reli Ribuan Persen, Analis Soroti Rights Issue Jumbo
Saham CBRE Reli Ribuan Persen, Analis Soroti Rights Issue Jumbo
Saham CBRE Reli Ribuan Persen, Analis Soroti Rights Issue Jumbo
Market news editorTIM RISET IDX CHANNEL
04/09/2025 11:57 WIB

IDXChannel – Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) melonjak ribuan persen sepanjang 2025 seiring investor merespons positif aksi korporasi perseroan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis (4/9/2025), pukul 11.42 WIB, saham CBRE melonjak hingga auto rejection atas (ARA) 25 persen ke level Rp362 per unit.

Saham CBRE, yang sempat terbenam ke level Rp13-19 per unit pada 2024 lalu, mencatatkan ARA berjilid-jilid sejak awal Agustus lalu, kendati sempat masuk papan FCA.

Alhasil, dalam sebulan, saham emiten yang dikendalikan oleh PT Omudas Investment Holdco ini terbang 289,25 persen dan sepanjang 2025 (YtD) sudah meroket 1.805,26 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai kenaikan tajam harga saham CBRE tak lepas dari rencana aksi korporasi besar-besaran yang tengah digodok perseroan.

“Lonjakan harga CBRE terjadi di tengah rencana rights issue jumbo yang ditaksir senilai Rp1,2 triliun,” ujar Michael, Kamis (4/9/2025).

Ia menambahkan, nilai tersebut bahkan hampir setara dengan kapitalisasi pasar perusahaan saat ini. “Lebih besar dari kapitalisasi pasar perusahaan yang saat ini sekitar Rp1,3 triliun,” kata dia.

Michael juga menyoroti arah baru diversifikasi bisnis yang dipersiapkan perseroan. “CBRE juga menyiapkan diversifikasi usaha ke sektor jasa penunjang lepas pantai (offshore),” imbuh Michael.

Rencana itu, lanjut Michael, menyasar pengembangan infrastruktur energi, baik di sektor migas maupun energi terbarukan. “Termasuk PLTA laut,” tuturnya.

Sebagai informasi, CBRE berencana menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 48 miliar saham bernilai nominal Rp25 per saham. Dari aksi korporasi ini, perseroan menargetkan dana maksimal Rp1,2 triliun.

Manajemen menyebut, rencana rights issue akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025. Pelaksanaannya akan mengikuti ketentuan POJK 32/2015, dengan masa berlaku pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan sejak persetujuan RUPSLB.

CBRE berencana menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar sebagian utang kepada pihak ketiga, modal kerja, serta penambahan armada. Detail penggunaan dana akan dipaparkan dalam prospektus resmi PMHMETD.

Sebelumnya, CBRE mengakuisisi satu unit kapal offshore seharga Rp1,63 triliun sebagai bagian dari strategi ekspansi dan diversifikasi layanan armada perseroan.

Transaksi ini disahkan pada 11 Agustus 2025 melalui Perjanjian Pengikatan Jual Beli Armada Kapal untuk satu unit Pipe-Laying and Lifting Vessel senilai USD100 juta.

Manajemen CBRE mengungkapkan, pembelian kapal tersebut menggunakan kas internal serta fasilitas pembiayaan pihak ketiga maupun perbankan. 

Kapal ini akan memperluas segmen usaha CBRE, yang sebelumnya fokus pada kapal jenis bulk carrier, menjadi armada pendukung konstruksi lepas pantai (offshore). (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :