Dilansir dari laman Yahoo Finance Kamis (4/9/2025), hal ini akan membuat harga iPhone 17 Air, yang akan menggantikan iPhone Plus seharga USD899 (Rp14,7 juta), berada di kisaran USD949 hingga USD999 (Rp16,3 juta). 

Sedangkan iPhone 17 Pro kini akan dibanderol dengan harga USD1.049, sementara Pro Max akan dibanderol dengan harga USD1.249 (Rp20,5 juta, kurs Rp16.415).

Saat ini, iPhone 17 masih bisa berkembang pesat. Secara umum, desain iPhone baru membantu mendorong lonjakan minat konsumen dan penjualan secara keseluruhan. 

Namun, menurut analis BofA Global Research, Wamsi Mohan, hal itu mungkin tidak berlaku untuk jajaran iPhone 17.

“Meskipun perubahan faktor bentuk sebelumnya telah mendorong siklus iPhone berikutnya yang jauh lebih tinggi, menurut kami, ekspektasi investor terhadap manfaat dari ponsel tipis lebih terkendali,” tulis Mohan dalam catatan investor pada 25 Agustus.

“Kami memperkirakan iPhone tumbuh 1 persen year-on-year pada tahun 2026 menjadi 235 juta unit, yang sebagian besar sejalan dengan Wall Street di angka 233 juta,” tutur dia.

Brandon Nispel dari KeyBanc Capital Markets mengatakan meskipun iPhone 17 Air menawarkan desain yang lebih tipis, namun ia tidak yakin perubahan tersebut akan cukup untuk membuat pelanggan terlalu antusias dengan ponsel tersebut.

"Model Plus tidak pernah terlalu populer dan Air mungkin hanya akan memanfaatkan permintaan Plus, lalu mungkin menarik beberapa orang dari model standar dan Pro Max, begitulah dugaan saya,” ujar Nispel kepada Yahoo Finance.

Bukan hanya iPhone 17 yang mungkin dibanderol dengan harga lebih tinggi atau jumlah kamera yang lebih sedikit, penjualan yang didorong oleh tarif di paruh awal tahun ini dapat menghambat permintaan di paruh kedua pada 2025.

"Kami memiliki tarikan permintaan yang kuat baik kuartal 1 maupun kuartal 2 jauh di atas perkiraan," ujar Nabila Popal, direktur riset senior untuk Worldwide Device Tracker IDC.

Menurut Popal, penjualan ponsel pintar di China, salah satu pasar terpenting Apple juga diperkirakan anjlok pada paruh kedua tahun ini.

Terlepas dari semua itu, Munster dan Popal mengatakan bahwa penjualan iPhone 17 seharusnya tumbuh dibandingkan penjualan iPhone 16.

Menurut IDC, pengiriman ponsel pintar global diperkirakan akan meningkat 1 persen year-on-year, didorong oleh peningkatan 3,9 persen dalam pengiriman perangkat iOS.

Munster mengatakan penjualan ponsel pintar seharusnya meningkat meskipun menghadapi banyak hambatan, sebagian berkat pelanggan yang membeli iPhone selama pandemi dan ingin melakukan upgrade. Pada tahun 2021, penjualan iPhone tumbuh 39 persen year-on-year, meninggalkan banyak calon pembeli potensial yang siap membeli iPhone 17.

"Kita akan lihat bagaimana perasaan konsumen karena iPhone 17 diperkirakan tersedia di pasaran akhir bulan ini," ujarnya.

Sebagai versi iPhone yang lebih ramping, Air akan membawa beberapa perubahan terbesar pada produk terpenting Apple dalam beberapa tahun terakhir, menurut peramal Apple, Mark Gurman. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan penjualan iPhone dalam waktu dekat.

Namun, produk unggulan Apple ini menghadapi sejumlah kendala, mulai dari kenaikan harga yang diperkirakan hingga kurangnya fitur kamera premium.

iPhone Air Apple diperkirakan akan lebih tipis sekitar 2 milimeter dibandingkan iPhone saat ini, menurut Gurman. Hal ini mungkin tampak tidak signifikan, tetapi seharusnya memberikan perbedaan yang signifikan bagi para pemilik iPhone lama.

Namun, upaya penurunan berat iPhone Air ini mungkin memiliki kekurangan. Ponsel ini diperkirakan hanya akan hadir dengan satu kamera, bukan dua kamera seperti pada iPhone standar dan tiga kamera pada model Pro, yang dapat membuat konsumen enggan beralih ke Air.

Bingkai yang lebih tipis juga bisa berarti iPhone Air akan memiliki baterai yang lebih kecil, sebuah pukulan lain bagi ponsel pintar ini, kecuali Apple dapat memaksimalkan daya baterai melalui trik perangkat lunak.

(kunthi fahmar sandy)