Saat ini Edwin Soeryadjaya masih menjadi sebagai presiden komisaris di perusahaan ini. Sampai dengan 2024, Saratoga Investama Sedaya telah berinvestasi pada tujuh perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia. 

Pada 2024 juga, total nilai kapitalisasi pasar dari portofolio investasinya itu mencapai USD21 miliar, atau setara dengan Rp345,25 triliun. Sedangkan total nilai aset yang dikelola (AUM) Saratoga mencapai USD3 miliar, atau Rp49,32 triliun. 

Melansir laman resmi Saratoga Investama Sedaya (3/9/2025), berikut ini adalah saham-saham yang masuk dalam portofolio investasi Saratoga per Juli 2025 berikut kapitalisasi pasarnya pada 3 September 2025: 

Selain berinvestasi di perusahaan terbuka, Saratoga juga berinvestasi pada perusahaan-perusahaan privat seperti Brawijaya Hospital, ZAP, Xurya Daya Indonesia, Forest Carbon, dan sebagainya. 

Sebagai pendiri, nama Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno jelas tercatat sebagai pemilik perusahaan ini. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Juli 2025, Sandiaga Uno tercatat memiliki 2,91 miliar saham SRTG. 

Jumlah kepemilikannya itu setara dengan 21,51 persen dari total saham terdaftar. Sementara Edwin Soeryadjaya tercatat memiliki 4,86 miliar saham, setara dengan 35,86 persen dari total saham terdaftar. Edwin juga tercatat sebagai pengendali. 

Lebih lengkapnya, berikut ini adalah beberapa pihak yang juga tercatat memiliki saham di SRTG: 

Saratoga pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 26 Juni 2013 dengan melepas 271 juta saham dengan harga penawaran Rp5.500 per saham, setara dengan 10 persen dari total saham terdaftar. 

Dari IPO ini Saratoga berhasil mengumpulkan dana segar sebanyak Rp1,49 triliun. Pada perdagangan Rabu 3 September 2025, SRTG dibuka di harga Rp1.900 per saham, sejak awal 2025 SRTG mencatatkan penurunan harga sebesar 10,53 persen. 

Itulah informasi singkat tentang siapa pemilik saham SRTG. 

(Nadya Kurnia)