IDXChannel - Presiden Donald Trump menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia tiba di Anchorage, Alaska, Jumat sore menjelang pertemuan mereka yang sangat dinantikan.
Dilansir dari laman Forbes Sabtu (16/8/2025), Trump dan Putin berjabat tangan di landasan pacu Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage sekitar pukul 15.10 EDT setelah keduanya keluar dari pesawat.
Mereka berdua akan naik limosin milik Trump menuju lokasi pertemuan. Sebelumnya, Trump mendarat di Anchorage beberapa saat sebelum Putin.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengungkapkan, pertemuan itu akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Utusan Khusus Steve Witkoff.
Trump mengatakan kepada wartawan di pesawat Air Force One bahwa belum ada kepastian mengenai harapannya dari pertemuan tersebut. Tetapi dia menyebut Rusia dan AS tidak akan berbisnis sampai perang berakhir.
Dia juga ingin melihat gencatan senjata dengan cepat tetapi tidak yakin tentang waktunya. "Saya tidak akan senang jika bukan hari ini," katanya.
Putin dan Trump diperkirakan makan siang bersama delegasi dari kedua negara, kemudian konferensi pers bersama dengan Trump dan Putin, menurut Gedung Putih.
Trump sempat menulis "TARUHAN TINGGI!!!" di Truth Social media miliknya sesaat sebelum berangkat ke Alaska.
Dalam unggahan Truth Social berikutnya, Trump mengatakan ia berbicara dengan sekutu Putin, Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko pada Jumat pagi untuk berterima kasih kepadanya karena telah membebaskan 16 tahanan politik pada bulan Juli dan bahwa pertemuan dengan Putin juga dibahas.
Gedung Putih telah meredam ekspektasi terhadap pertemuan hari Jumat, dengan Sekretaris Pers Karoline Leavitt menyebutnya sebagai latihan mendengarkan atas permintaan Putin.
Karoline menjelaskan tujuan pertemuan ini agar presiden mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kita dapat mengakhiri perang ini.
Trump pun optimistis Putin akan mencapai kesepakatan. Dia juga akan mengetahui dengan sangat cepat apakah pemimpin Rusia tersebut ingin bekerja sama.
Meskipun demikian, Trump mengakui pada minggu ini ia tak yakin dapat meyakinkan Putin untuk sepenuhnya menghentikan kekerasan. "Saya rasa jawabannya adalah tidak, karena saya sudah membicarakan hal ini," tutur Trump.
Ketika ditanya apakah ia yakin dapat meyakinkan Putin untuk berhenti mengebom warga sipil, Trump mengatakan: "Menurut saya, saya sedang melakukan upaya yang cukup energik dan tulus untuk menghentikan permusuhan, menghentikan krisis, dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam konflik ini," katanya.
Trump dan Putin terakhir kali bertemu pada tahun 2019 di KTT G20 di Jepang, pertemuan keenam mereka selama masa jabatan pertama Trump.
(kunthi fahmar sandy)