IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat. Hanya Dow Jones yang mengalami kenaikan 218,16 poin atau 0,47 persen menjadi 46.924,74, imbas serangkaian laporan keuangan yang solid menarik investor ke sektor industri dan barang modal.
Dilansir dari laman Reuters, Rabu (22/10/2025), sedangkan S&P 500 stagnan saat bel penutupan di level 6.735,35, dan Nasdaq melemah 36,88 poin atau 0,16 persen menjadi 22.953,67 imbas penurunan saham-saham microchip.
Musim laporan keuangan kuartal III telah memasuki fase yang sangat aktif, dengan perusahaan-perusahaan raksasa seperti General Motors, GE Aerospace, 3M, dan Coca-Cola membukukan hasil yang umumnya optimistis. Namun, dengan indeks-indeks saham utama AS yang mendekati rekor tertinggi dan valuasi yang meningkat, hasil yang optimistis saja mungkin tidak cukup untuk mempertahankan selera risiko investor.
General Motors menaikkan proyeksinya dan meredam dampak tarif yang diantisipasi. Saham produsen mobil tersebut melonjak 14,9 persen.
Saham Coca-Cola naik 4,1 persen setelah permintaan konsumen yang solid mendorong hasil yang lebih baik dari perkiraan, sementara produsen terdiversifikasi 3M naik 7,7 persen setelah menaikkan proyeksi setahun penuhnya, didukung oleh fokusnya pada produk dengan margin yang lebih tinggi dan pengendalian biaya.
Pada indeks S&P 1500, Aerospace/Defense naik 1,9 persen. Netflix turun 5,8 persen dalam perdagangan lanjutan setelah perusahaan streaming tersebut gagal mencapai target pendapatan.
Sejauh ini, 78 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerjanya. Dari jumlah tersebut, 87 persen telah melampaui ekspektasi Wall Street.
Para analis saat ini memperkirakan pertumbuhan pendapatan agregat S&P 500 kuartal III sebesar 9,2 persen year-on-year, lebih kuat dari estimasi mereka sebesar 8,8 persen pada 1 Oktober, menurut data LSEG.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor konsumen diskresioner dan industri memimpin penguatan, sementara sektor utilitas mengalami persentase penurunan terbesar.
Penutupan pemerintah AS yang kini memasuki minggu ketiga telah membuat investor, ekonom, dan pembuat kebijakan kebingungan karena tidak adanya data resmi, sehingga mempersulit upaya Federal Reserve yang bergantung pada data.
Meskipun demikian, bank sentral akan menerapkan dua kali penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada akhir tahun, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.
Presiden AS Donald Trump juga memberikan nada positif terkait perdagangan. Dia berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil dengan Presiden China Xi Jinping, sembari mengecilkan ketegangan terkait Taiwan.
Pasar akan terus memantau pertemuan Trump dengan Xi di sela-sela KTT ekonomi minggu depan di Korea Selatan.
(Dhera Arizona)