sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement
WHO Sebut Tidak Perlu Lockdown untuk Cegah Penyebaran Cacar Monyet
WHO Sebut Tidak Perlu Lockdown untuk Cegah Penyebaran Cacar Monyet
WHO Sebut Tidak Perlu Lockdown untuk Cegah Penyebaran Cacar Monyet
WHO Sebut Tidak Perlu Lockdown untuk Cegah Penyebaran Cacar Monyet
News editorWahyu Dwi Anggoro
21/08/2024 09:30 WIB

IDXChannel - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan para ahli tahu cara mengendalikan penyebaran penyakit cacar monyet atau mpox.

"Mpox bukanlah Covid yang baru", kata Direktur Regional Eropa WHO Dr Hans Kluge, dilansir dari BBC pada Rabu (21/8/2024).

Mpox telah menewaskan sedikitnya 450 orang di Republik Demokratik Kongo (DRC) dalam beberapa bulan terakhir. Wabah kali ini disebabkan varian Clade Ib yang lebih cepat menyebar dibandingkan tipe Clade II yang memicu wabah pada 2022.

Meski demikian, Kluge mengatakan risiko wabah mpox terhadap populasi umum jauh lebih rendah dibandingkan pandemi Covid.

"Apakah kita akan melakukan lockdown di wilayah WHO Eropa seperti saat pandemi Covid? Jawabannya jelas tidak," kata Kluge.

"Dua tahun lalu, kami mengendalikan mpox di Eropa berkat keterlibatan langsung dengan komunitas yang paling terdampak. Pada 2022, mpox menunjukkan kepada kita bahwa penyakit ini dapat menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Kita dapat, dan harus, mengatasi mpox bersama-sama – lintas wilayah dan benua," kata Kluge.

Baru-baru ini, WHO mendeklarasikan wabah mpox yang saat ini melanda Afrika sebagai kondisi darurat. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut mendorong negara-negara maju untuk membantu penanganan wabah mpox di Afrika.

Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan pihaknya tidak merekomendasikan penggunaan masker ataupun vaksinasi massal. Penggunaan vaksin akan diproritaskan bagi kelompok paling berisiko di lokasi wabah. 

Republik Demokratik Kongo dan Nigeria akan mulai melakukan vaksinasi mulai minggu depan. Pabrikan vaksin Denmark, Bavarian Nordic, akan mentransfer teknologinya ke pabrik-pabrik Afrika sehingga vaksin dapat dibuat secara lokal untuk meningkatkan pasokan dan mengurangi biaya. (Wahyu Dwi Anggoro)

Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :