Tim IDXChannel
IDXChannel - Pada ajang Meta Connect 2022, Meta, perusahaan milik Mark Zuckerberg meluncurkan headset VR terbaru yaitu Quest Pro VR, yang dibanderol dengan harga preorder USD1,499,99 (sekitar Rp23 jutaan untuk kurs 1USD = Rp15.350) dan akan mulai dikirimkan pada 25 Oktober.
Melansir Techspot (12/10/2022), Meta Quest Pro merupakan perangkat pertama yang menggunakan platform Snapdragon XR2+ Gen 1 baru dari Qualcomm. Platform tersebut memberikan daya berkelanjutan 50 persen lebih tinggi dan kinerja termal 30 persen lebih baik dibandingkan dengan chipset Quest 2. Selain itu, perangkat ini memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 12GB RAM dan 256GB. Sama seperti headset Quest 2 yang diluncurkan beberapa tahun lalu, perangkat ini tidak lagi memerlukan koneksi ke PC atau konsol.
Headset VR ini memiliki lima sensor eksternal yang menawarkan kepada pengguna tampilan warna dengan resolusi tinggi yang menciptakan kombinasi pengalaman yang begitu nyata. Lima sensor internal lainnya yaitu dapat melacak mata dan ekspresi wajah pengguna menggunakan teknik rendering foveated yang dapat membuat avatar terlihat lebih alami. Meta klaim bahwa gambar wajah dan mata setiap pengguna akan tetap berada di headset dan tidak akan dibagikan kepada aplikasi pihak ketiga.
Quest Pro juga membuat panel dengan tampilan baru dan lebih baik. Kedua layar LCD menggunakan peredupan lokal dan teknologi quantum dot yang masing-masing layar memiliki resolusi 1.800 × 1.920 dan kecepatan refresh maksimum 90Hz. Meta mengatakan bahwa lensa baru ini akan meningkatkan ketajaman dan memungkinkan headset tersebut memiliki goggle (kaca mata teropong) yang lebih ramping.
Untuk daya tahan baterai, headset VR ini dapat dibilang cukup baik karena pengguna hanya perlu menghabiskan waktu sekitar satu hingga dua jam setiap pengisian daya.
Quest Pro dijual bersamaan dengan sepasang pengontrol Quest Touch Pro dengan masing-masing pengontrol memiliki tiga sensor bawaan yang membantu melacak posisi mereka tanpa perlu berhadapan langsung dengan headset. Mereka juga meningkatkan fitur haptics dan juga kemampuan baru, seperti sensor tekanan pada tumpuan ibu jari yang membuat gerakan seperti cubitan alami.
Oleh: Savira Agustin
(IND)
