IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto mengaku telah mengalokasikan dana dan lokasi pabrik untuk membangun mobil nasional. Rencananya, Indonesia akan memiliki mobil nasional dalam tiga tahun ke depan.
Pengamat Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu mengatakan, mobil listrik kali ini bisa lebih sukses dibandingkan masa lalu. Namun, harus dilakukan dengan serius bukan hanya mengganti logo dari merek yang sudah ada.
"Indonesia memiliki potensi nyata untuk sukses dengan mobil nasional berbasis EV, asalkan fokus pada keunggulan komparatif-kompetitif yang dimilikinya," kata Yannes kepada IDX Channel, Senin (27/10/2025).
Sehingga, dia menegaskan, pemerintah harus siap membangun pabrik mobil nasional dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi. Tak lupa pula, melibatkan kerja sama dengan produsen mobil dunia dalam produksinya.
"Demi menghindari pelanggaran WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) dan rebadging. Kuncinya, kolaborasi dengan pemain besar dunia yang mau transfer teknologi intinya ke Indonesia," ujarnya.
Untuk membangun mobil nasional, kata Yannes, hal tersebut bisa dilakukan secara bertahap. Menurutnya, tidak perlu dijual secara umum tapi digunakan untuk kendaraan dinas pejabat di seluruh Indonesia sekaligus promosi kepada masyarakat luas.
"Indonesia seharusnya bisa bersaing dengan fokus pada ceruk pasar yang dikendalikan pemerintah. Misalnya, dimulai dari armada EV untuk kendaraan dinas instansi negara dari pusat-daerah, penguatan kebijakan TKDN 40 persen wajib diterapkan untuk semua produsen yang secara gradual naik sampai 80 persen lebih," kata dia.
Seperti diketahui, Prabowo juga telah meminta kepada para menterinya untuk menggunakan Maung buatan Pindad sebagai kendaraan dinas. Sebab, ini menjadi salah satu cara untuk mencintai produk dalam negeri.
(Dhera Arizona)