sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perusahaan Israel hingga Swedia, Berikut Pemain Industri Pesawat Listrik di Dunia

Technology editor Indah Mulyani
04/11/2022 18:24 WIB
Dari Israel hingga Swedia, berikut perusahan-perusahaan dunia di industri pesawat bertenaga listrik.
Perusahaan Israel hingga Swedia, Berikut Pemain Industri Pesawat Listrik di Dunia(Dok.Electrive)
Perusahaan Israel hingga Swedia, Berikut Pemain Industri Pesawat Listrik di Dunia(Dok.Electrive)

IDXChannel - Pasca tujuh tahun setelah Eviation Aircraft asal Israel didirikan, perusahaan tersebut berhasil uji terbang pesawat penumpang bertenaga full baterai listrik dengan kapasitas sembilan tempat duduk penumpang. 

Pesawat listrik Alice mengudara dari lapangan terbang di negara bagian Washington untuk penerbangan uji singkat namun dengan catatan hasil yang signifikan.

Dilansir dari thenationalnews.com pada Kamis (3/11/2022), keberhasilan uji terbang Alice, membuat perusahaan Eviation selangkah lebih dekat dalam mewujudkan ambisinya menciptakan pesawat listrik untuk kebutuhan perjalanan udara regional.

"Kami membawa pesawat ke ketinggian 3.500 kaki dan hasilnya tepat delapan menit di udara," kata Gregory Davis, Presiden dan Kepala Eksekutif Eviation.

“Apa yang kami lakukan dalam delapan menit itu, kami membuat sejarah penerbangan. Ini pertama kalinya pesawat listrik dengan skala tersebut terbang,” tambahnya.

Sektor penerbangan menyumbang sekitar 2,5 persen dari emisi CO2 global, sehingga mengalihkan sektor ini dari ketergantungannya pada bahan bakar fosil ke tenaga listrik bersih yang dipandang sebagai prioritas.

Sementara pesawat listrik bertenaga baterai seperti Alice jauh dari mampu menggantikan pesawat besar yang digunakan pada rute jarak jauh, mereka mungkin dapat melakukan lompatan kota-ke-kota sekitar beberapa ratus kilometer.

Potensi manfaat Alice didasarkan pada karbon, biaya, dan kenyamanan, sesuai dengan yang digambarkan oleh Davis.

Selain didukung oleh teknologi bebas emisi, jika listrik untuk mengisi daya pesawat berasal dari sumber yang bersih, Alice dapat menawarkan penghematan yang signifikan.

“Secara harfiah tidak ada knalpot. Selain itu, biaya listrik jauh lebih rendah daripada biaya energi fosil yang berasal dari bahan bakar penerbangan,” kata Davis.

Menurut Eviation, biaya perawatan juga cenderung lebih rendah daripada pesawat konvensional dengan ukuran yang sama. Sementara untuk segi kenyamanan, Alice ditargetkan khususnya pada 20 hingga 30 persen penerbangan yang berjarak kurang dari 250 mil laut (463km).

Davis mengatakan, jumlah layanan pesawat regional di Amerika telah berkurang dalam beberapa dekade terakhir, tetapi Alice dapat memungkinkan sektor untuk berkembang lagi, dan model tersebut telah menarik minat maskapai penerbangan AS.

Davis juga optimis mengatakan bahwa Eviation telah mendapatkan lebih banyak pesanan, dan dia menyarankan bahwa pesawat yang memiliki panjang 17,4 meter dan memiliki lebar sayap 19,2 meter tersebut, dapat menghubungkan kota-kota utama di Timur Tengah.

“Jika Anda melihat geografi Timur Tengah, di UEA, Dubai, Abu Dhabi, saya sangat senang dengan prospek Alice yang bergegas bolak-balik di antara kota-kota besar di daerah tersebut. Saat ini sudah tersedia bandara,” ujarnya.

Eviation berencana untuk memulai program sertifikasi untuk Alice pada tahun 2025. Pesawat listrik sebesar ini belum pernah disertifikasi sebelumnya, tetapi perusahaan akan mulai memproduksi di kantor pusatnya secara paralel dengan program sertifikasi, dengan maksud agar pesawat tersebut dapat beroperasi pada tahun 2027.

Pasar pesawat listrik lainnya juga digarap oleh perusahaan lain, termasuk Bye Aerospace yang berbasis di AS dengan founder George E. 
Bersama Siemens, Bye Aerospace sukses menghadirkan eFlyer, seri pesawat komersial berdimensi kecil dengan fitur motor penggerak bertenaga full listrik. 

Bye Aerospace dilaporkan telah menerima ratusan pesanan untuk pesawat listrik eFlyer dengan kapasitas delapan hingga sembilan tempat duduk penumpang. 

Selain dua perusahaan penerbangan di atas, maskapai Air Canada juga mengatakan telah memesan pesawat hybrid listrik yang diproduksi oleh Heart Aerospace of Sweden. Rencananya pesawat tersebut akan siap dan beroperasi pada 2028. 

Oleh: Savira Agustin

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement