5 Cara Mengatasi Utang Pinjol Menumpuk: Terapkan Strategi Ini untuk Bersihkan SLIK OJK
Utang pinjol yang menumpuk dapat mempengaruhi kualitas kredit debitur. Skor SLIK OJK di atas 3-5 akan termasuk dalam black list.
IDXChannel—Bagaimana cara mengatasi utang pinjol yang menumpuk? Masyarakat yang memanfaatkan pinjaman online mesti waspada, sebab pinjaman online yang diajukan akan terpantau dan tercatat dalam SLIK OJK.
Dari lima skor kualitas kredit, debitur yang memiliki skor 3-5 sudah tercatat masuk dalam blacklist SLIK OJK. Bank dan lembaga penyaluran pinjaman lain tidak akan bersedia memberikan kredit pada calon nasabah dengan skor 3-5.
Jika debitur memiliki skor kualitas kredit 3 (tidak lancar), artinya debitur tersebut telah menunggak pembayaran cicilan selama 3-6 bulan. Dengan tunggakan sebanyak ini, debitur dianggap berisiko untuk diberikan pinjaman lain.
Oleh karena itu, pembayaran cicilan kredit beserta bunga harus dilakukan secara rutin. Semakin cepat lunas, semakin baik. Malah, perbankan lebih suka pada debitur yang langsung melunasi seluruh pinjamannya dalam satu bulan.
Namun terkadang, kondisi finansial seseorang tidak setiap saat lancar. Kebutuhan mendadak, penurunan pemasukan, dan pengelolaan keuangan yang buruk adalah beberapa faktor yang memicu ketidakdisiplinan debitur dalam pelunasan cicilan.
Dan ketika cicilan sudah menumpuk, tak jarang pula debitur kebingungan bagaimana cara menyelesaikannya dengan segera. Tanpa uang yang mencukupi, tumpukan cicilan pinjol mustahil dilunasi.
Namun, debitur dapat melunasi tagihan secara bertahap hingga lunas. Bagaimana caranya?
Cara Mengatasi Utang Pinjol Menumpuk
Buat Skala Prioritas
Buatlah skala prioritas untuk membagi pos pengeluaran dalam beberapa kategori. Sisihkan kebutuhan yang dirasa kurang penting, atau bisa ditunda pembeliannya. Utamakan kewajiban membayar utang saat membagi-bagi alokasi gaji.
Cicilan pinjol adalah kewajiban yang harus dibayarkan setiap bulan, sama seperti tagihan listrik. Hitung berapa total cicilan pinjol yang harus dibayarkan bulan ini. Jika memiliki tagihan di beberapa aplikasi, bayarkan terlebih dahulu yang jatuh temponya paling dekat.
Langsung Bayar
Begitu menerima gaji dan Anda selesai membuat pembagian alokasi dana, segeralah membayar cicilan di semua aplikasi. Jangan ditunda agar uang tidak terpakai untuk hal-hal lain, juga agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan uang itu untuk kebutuhan lain.
Sesuaikan Pengeluaran
Jika memiliki cicilan pinjol, otomatis beban kewajiban bulanan yang harus dibayarkan seseorang akan menambah. Maka, mau tidak mau debitur harus menyesuaikan pos pengeluaran lain. Misalnya, mengurangi jatah uang untuk hiburan dan makan di luar.
Menjual Aset atau Barang Bekas
Untuk menambah uang agar pelunasan cicilan lebih cepat, Anda bisa menjual beberapa barang yang masih layak beli. Misalnya, menjual sebagian koleksi buku, sepatu, pakaian, dan barang-barang koleksi lainnya.
Barang elektronik yang masih layak pakai, bernilai ekonomis, dan tidak mengganggu kelancaran kerja dan kehidupan sehari-hari saat dilepas, bisa dijual dengan harga kompetitif di e-commerce.
Manfaatkan Simpanan
Jika Anda memiliki tabungan atau simpanan investasi lainnya, Anda bisa memanfaatkannya untuk menambah jumlah uang pelunasan. Perhiasan emas yang jarang dipakai, bisa dijual dengan cepat. Demikian pula jika debitur memiliki simpanan saham yang bisa dijual.
Dari cara-cara di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa penting bagi seseorang untuk memiliki simpanan, baik dalam bentuk tabungan ataupun investasi. Simpanan itu dapat berfungsi sebagai dana darurat yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu.
Meskipun secara bertahap, selama debitur melakukannya secara rutin dan konsisten. Utang akan berangsur-angsur berkurang hingga lunas. Selama masa pelunasan, debitur tidak disarankan untuk mengajukan pinjaman baru.
Itulah cara mengatasi utang pinjol yang menumpuk. Semoga bermanfaat. (NKK)