Allo sampai Jago Catatkan Kinerja Termoncer di Semester I-2023

Sejumlah perusahaan perbankan digital telah melaporkan kinerja semester I 2023.

IDXChannel - Sejumlah perusahaan perbankan digital telah melaporkan kinerja semester I 2023. Pada paruh pertama tahun ini, terdapat bank digital yang meraup laba tinggi dan masih ada yang mencatatkan rugi.

Emiten bank digital posisi pertama yang mencetak laba terbesar adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Allo Bank mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang meroket sebesar 43,58% secara tahunan atau year on year (yoy) di sepanjang semester I 2023.

Mengutip laporan keuangan konsolidasian, Allo Bank mengantongi perolehan laba bersih sebesar Rp216,26 miliar di semester I 2023. Pada periode yang sama tahun lalu, perolehan laba bersih Allo Bank tercatat sebesar Rp150,62 miliar.

Laba Allo Bank ditopang oleh pertumbuhan pesat NII 126,44% yoy menjadi Rp491,93 miliar. Pendapatan bunga bank itu tumbuh pesat seiring dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang melejit 346 basis poin (bps) menjadi 8,52% pada Juni 2023.

Di sisi lain, Allo Bank mencatatkan penyusutan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 54,06% yoy menjadi Rp16,83 miliar pada semester I 2023.

Bank digital selanjutnya yang meraup laba pada paruh pertama 2023 adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO). Secara kumulatif, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp41 miliar di semester I 2023, meningkat 40% yoy dari laba bersih Rp29 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menyampaikan kinerja positif tersebut juga didorong oleh penyaluran kredit yang berkualitas didorong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp832 miliar sepanjang semester I 2023 atau meningkat 30% dibandingkan dengan perolehan Rp641 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Kemudian ada PT Bank Raya Tbk (AGRO) yang mencatatkan laba bersih sebelum pajak yang tercatat Rp126,7 miliar atau tumbuh 17,88% secara yoy dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp107,5 miliar, sehingga pada Juni 2023 Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,3 miliar.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan pihaknya melihat tren pertumbuhan yang baik dalam bisnis digital, sehingga semakin mendorong percepatan kinerja bisnis yang sudah on track.

"Kami juga terus memperkuat sinergi dengan ekosistem BRI Group guna memperluas akses produk dan jasa perbankan bagi para nasabah serta memberikan pengalaman terbaik dalam bertransaksi perbankan digital," ujar Ida Bagus.

Bank digital lainnya yang berhasil meraup laba adalah PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). Bank digital itu membukukan laba sebesar Rp85,03 miliar pada semester I 2023, berbalik dari kondisi rugi Rp88,09 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Diantara bank digital yang meraup laba tinggi, masih tercatat dua emiten yang membukukan rugi pada semester I 2023 yakni PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK).

Bank Neo Commerce mencatatkan rugi bersih sebesar Rp326,77 miliar, turun drastis dari kondisi rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp611,43 miliar.

Penyusutan kerugian bank didorong oleh peningkatan pesat pendapatan bunga bersih hingga 152,07% yoy menjadi Rp1,37 triliun. Sementara pertumbuhan pendapatan bunga bank didorong oleh kinerja NIM yang melesat 599 bps menjadi 16,15% pada Juni 2023.

Bank Aladin Syariah juga mencatatkan rugi sebesar Rp96,2 miliar pada semester I 2023. Namun, rugi bersih BANK membengkak 19% yoy dari Rp80,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan membengkaknya kerugian Bank Aladin, diantaranya beban operasional meningkat menjadi Rp320,4 miliar pada semester I 2023, dibandingkan dengan Rp161,7 miliar pada semester I 2022.

Beban promosi juga mengalami kenaikan 398% yoy menjadi Rp30,4 miliar pada Juni 2023 dari sebelumnya Rp6,1 miliar pada Juni 2022.

(SLF)