BANKING

Antisipasi Krisis, BoE Bersiap Wajibkan Bank-Bank Inggris Gandakan Modal 

Taufan Sukma/IDX Channel 25/03/2022 10:17 WIB

BoE tengah mempertimbangkan untuk meminta perbankan di wilayahnya menggandakan jumlah cadangan modal guna mengantisipasi terjadi krisis akibat perang Rusia-Ukra

Antisipasi Krisis, BoE Bersiap Wajibkan Bank-Bank Inggris Gandakan Modal  (foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Sentral Britania Raya (Bank of England/BoE) tengah mempertimbangkan untuk meminta perbankan di wilayahnya menggandakan jumlah cadangan modal guna mengantisipasi terjadi krisis akibat perang Rusia-Ukraina.

Opsi mempertebal cadangan modal mulai dilirik lantaran sebelumnya BoE telah memangkas aturan buffer countercyclical guna memberi ruang bagi perbankan Inggris untuk bertahan di tengah tekanan pandemi COVID-19.

Dengan kembali meningkatkannya, maka diharapkan perbankan lebih dapat memitigasi risiko kerugian, dan mempertahankan kinerja kredit tetap dalam rentang yang aman.

Sebagaimana dilansir Financial Times, Kamis (24/3/2022), kebijakan mempertebal cadangan modal ini masih akan terus dibahas dan ditelaah lebih mendalam, sebelum nantinya akan diputuskan pada Bulan Mei 2022 mendatang, apakah rezim modal longgar perbankan Inggris masih layak untuk dipertahankan atau sudah saatnya diakhiri.

Sembari menunggu Mei, Karenanya, BoE juga memutuskan untuk menunda sejenak jadwal pengujian daya tahan (stress test) tahunan bank-bank Inggris seiring dengan meningkatnya ketidakpastian yang ada di pasar.

BoE menilai kinerja perbankan di wilayahnya masih cukup kuat dalam menghadapi tekanan krisis, sehingga pengujian daya tahan belum menjadi kebijakan yang mendesak untuk dilakukan.

Justru, langkah penundaan dimaksudkan untuk memberi waktu bagi perbankan menyesuaikan diri dengan kondisi dan tekanan yang terjadi, sehingga dapat lebih fokus dalam mengelola gangguan pasar keuangan yang sedang berlangsung.

Meski demikian, BoE juga terus mengingatkan bahwa risiko bahaya dan ketidakpastian sedang berkembang di pasar, yang bila tidak diantisipasi dengan tepat berpotensi meningkatkan risiko gagal bayar dan juga kekacauan pasar.

"Invasi (Rusia terhadap Ukraina) menyebabkan lonjakan harga energi dan ketidakpastian ekonomi yang lebih luas, sehingga meningkatkan tekanan pada debitur, ujar Pejabat BoE, dalam laporan tersebut.

Tak hanya itu, konflik Rusia-Ukraina secara lebih luas juga memantik perubahan besar pada pasar uang dan juga komoditas, sehingga kondisi pasar dapat mengetat (tighten further) yang mengarah pada volatilitas lebih lanjut. (TSA)

SHARE