BANKING

Apa Itu Verifikasi KYC? Definisi, Contoh Penerapan, dan Manfaatnya bagi Industri Keuangan

Kurnia Nadya 08/07/2024 12:44 WIB

Pada dasarnya, aturan Know Your Customer diterapkan para pelaku usaha keuangan untuk mengantisipasi penyalahgunaan produk untuk aktivitas ilegal.

Apa Itu Verifikasi KYC? Definisi, Contoh Penerapan, dan Manfaatnya bagi Industri Keuangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannelApa itu verifikasi KYC? KYC atau Know Your Customer adalah prinsip dan kebijakan yang umum diterapkan perbankan dan penyedia jasa keuangan untuk mengenali calon pengguna jasanya. 

Pada dasarnya, aturan Know Your Customer diterapkan para pelaku usaha keuangan untuk mengantisipasi penyalahgunaan produk untuk aktivitas ilegal seperti pencucian uang, penipuan, dan sebagainya.

Penerapan verifikasi KYC umumnya diberlakukan oleh instansi keuangan, baik bank maupun non-bank. Seperti koperasi simpan pinjam, Pegadaian, penyedia e-wallet, dan financial technology lainnya. 

Perbankan dan penyedia jasa keuangan memberlakukan KYC untuk mengetahui dan memastikan bahwa identitas nasabah dan konsumen, berikut aktivitas transaksi keuangannya, adalah benar dan asli. 

Adapun informasi yang diverifikasi dengan prinsip KYC antara lain: identitas nasabah, aktivitas dan transaksi keuangan nasabah, profil risiko nasabah. 

Penerapan KYC pada industri perbankan dan jasa keuangan lainnya, memerlukan teknologi terapan untuk pengelolaan datanya. Oleh karena itu, penerapan KYC di instansi keuangan dilakukan dengan pengawasan hukum. 

Adapun payung hukum yang menjadi standarisasi pemberlakuan prinsip KYC pada industri keuangan antara lain: 

Kepada siapa prinsip KYC diberlakukan? Verifikasi KYC diberlakukan pada semua pengguna produk jasa keuangan. Mulai dari produk tabungan hingga pinjaman. Terutama pada pengajuan pinjaman, bank dan fintech cukup ketat memberlakukan prinsip ini. 

Apa saja manfaat yang diperoleh pelaku industri keuangan dengan penerapan Know Your Customer? Melansir Line Bank (8/7), berikut manfaat verifikasi KYC untuk industri keuangan: 

1. Mengantisipasi Pencucian Uang 

Salah satu manfaat utama verifikasi KYC adalah menghindari potensi produk perbankan disalahgunakan untuk tindakan pencucian uang. Bank dan lembaga keuangan secara ketat melakukan verifikasi data nasabah dan debitur untuk menghindari hal ini. 

2. Mencegah Fraud atau Penipuan 

Bank dan lembaga keuangan juga dapat mengantisipasi aksi penipuan. Seperti yang diketahui, nasabah dan peminjam harus mendaftarkan diri ke layanan keuangan menggunakan identitas aslinya. 

Sementara jika nasabah melaporkan nomor rekening yang terindikasi aksi penipuan, maka bank akan dengan segera membekukan rekening tersebut. 

3. Mengurangi Risiko Operasional 

Saat mendaftarkan diri, nasabah mengisi formulir lalu semua data akan dicatatkan dalam database milik bank. Pendaftaran dan pembukaan rekening secara online pun memerlukan nasabah mengunggah datanya secara online. 

KYC dapat mengurangi risiko kesalahan pencatatan dengan pengenalan data identifikasi yang dilakukan secara otomatis. Pengubahan data pun tercatat secara online. Teknologi KYC mengurangi human error sebisa mungkin. 

Bagaimana contoh penerapan prinsip dan teknologi KYC pada industri keuangan? Misalnya pada pembukaan rekening, pihak bank akan meminta calon nasabah untuk menyerahkan  atau mengunggah datanya ke dalam sistem. 

Bank lantas akan melakukan verifikasi bahwa benar data yang diajukan adalah milik calon nasabah yang mengajukan, bukan milik orang lain. Pada proses pengajuan pinjaman, KYC dilakukan instansi keuangan dengan melakukan pengecekan skor kredit pada SLIK OJK. 

Dengan demikian, perbankan dan lembaga keuangan non-bank dapat mengetahui rekam jejak pinjaman dan pola pembayaran calon debitur untuk mengantisipasi risiko gagal bayar dan tunggakan kredit. 

Proses verifikasi KYC ini juga berlaku pada pembelian produk investasi, pengajuan pinjaman secara online di fintech lending maupun peer to peer lending, dan pada penukaran valuta asing. 

Adapun proses verifikasi KYC meliputi: pengumpulan informasi konsumen; vefifikasi identitas pelanggan; penilaian risiko konsumen; dan pemantauan berkelanjutan. Pemantauan ini dilakukan secara berkala oleh pelaku industri. 

Tujuannya untuk terus memastikan bahwa tidak ada transaksi mencurigakan dan ilegal pada aktivitas nasabah dan konsumennya. 

Itulah penjelasan singkat tentang apa itu verifikasi KYC pada industri keuangan. (NKK)

SHARE