BANKING

Bank-Bank Regional AS Pulih di Tengah Kekhawatiran Risiko Kredit

Kunthi Fahmar Sandy 18/10/2025 08:53 WIB

Bank-bank regional di Amerika Serikat (AS) mulai pulih dari aksi jual baru-baru ini setelah hasil kuartalan yang optimis.

Bank-Bank Regional AS Pulih di Tengah Kekhawatiran Risiko Kredit (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Bank-bank regional di Amerika Serikat (AS) mulai pulih dari aksi jual baru-baru ini setelah hasil kuartalan yang optimis.

Tetapi kekhawatiran tentang kesehatan pasar kredit dan kondisi yang lebih luas tetap ada setelah dua pemberi pinjaman menandai masalah dengan peminjam.

Dilansir dari laman Investing Sabtu (18/10/2025), Zions Bancorporation (NASDAQ:ZION) dan Western Alliance Bancorporation (NYSE:WAL) mengungkapkan kerugian pinjaman yang terkait dengan potensi penipuan memicu kekhawatiran akan lemahnya pengawasan kredit di antara pemberi pinjaman yang lebih kecil.

Dari sisi pendapatan, hasil kuartalan yang sebagian besar lebih baik dari perkiraan membantu meningkatkan sentimen.

Fifth Third Bancorp (NASDAQ:FITB) melaporkan lonjakan laba kuartal ketiga sebesar 14 persen berkat pendapatan biaya yang kuat. Tetapi mencatat kerugian sebesar USD178 juta terkait dengan kebangkrutan dealer mobil Tricolor.

Sedangkan Regions Financial (NYSE:RF) melaporkan kenaikan laba kuartal ketiga pada hari Jumat, diuntungkan oleh pasar modal yang lebih kuat dan pendapatan yang lebih tinggi dari bunga.

Truist Financial (NYSE:TFC) melaporkan laba kuartal ketiga 2025 yang melampaui ekspektasi analis, didorong oleh pertumbuhan pendapatan biaya yang kuat dan ekspansi pinjaman yang sehat.

Di tempat lain, Oracle Corporation (NYSE:ORCL) memberikan gambaran terbaru tentang euforia kecerdasan buatan, mengungkap prospek keuangan jangka panjang yang melonjak yang menurut grup perangkat lunak tersebut didorong oleh permintaan yang sangat tinggi yang sangat sulit dipahami.

Operator kereta api CSX Corporation (NASDAQ:CSX) mencatat penurunan laba kuartal ketiga yang tajam dibandingkan tahun lalu, tetapi, setelah mendiskontokan biaya penurunan nilai satu kali sebesar USD164 juta, pendapatan akan mencapai USD818 juta, tepat di atas perkiraan Wall Street.

Micron Technology (NASDAQ:MU) berencana untuk berhenti memasok chip server ke pusat data di China setelah bisnis tersebut terkena larangan pemerintah pada tahun 2023, Reuters melaporkan pada hari Jumat, mengutip dua orang yang diberi pengarahan tentang keputusan tersebut.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE