BANKING

Bank OCBC (NISP) Raup Laba Rp3,8 Triliun di Kuartal III-2024

Anggie Ariesta 01/11/2024 11:35 WIB

Bank OCBC NISP (NISP) mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp3,8 triliun di kuartal III-2024. Angka tersebut tumbuh 25 persen secara yoy.

Bank OCBC (NISP) Raup Laba Rp3,8 Triliun di Kuartal III-2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp3,8 triliun di kuartal III-2024. Angka tersebut tumbuh 25 persen dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp3,1 triliun.

Pertumbuhan laba bersih itu didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 10 persen secara year-on-year (YoY), seiring dengan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan.

Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja mengatakan, perseroan semakin tangguh dengan mencatatkan kinerja yang tumbuh secara konsisten pada kuartal ketiga tahun ini.

"Pertumbuhan aset yang mencapai 16 persen dan dana pihak ketiga sebesar 8 persen mencerminkan kepercayaan nasabah yang semakin besar terhadap OCBC," kata Parwati dalam keterangan resmi, Kamis (31/10/2024).

OCBC juga mencatatkan pertumbuhan kredit 12 persen di kuartal III dengan perolehan Rp161,8 triliun dibandingkan periode yang sama sebelumnya Rp144,7 triliun.

Kualitas kredit juga membaik dengan Kredit Bermasalah Bruto dan Loan at Risk yang turun masing-masing 0,1 persen dan 0,2 persen, sehingga masing-masing menjadi 1,8 persen dan 5.6 persen pada kuartal III-2024.

Kredit ritel tumbuh sebesar Rp10,6 triliun atau 21 persen YoY, dan kredit perbankan bisnis tumbuh sebesar Rp6,4 triliun atau 7 persen YoY.

Selain itu, Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 13,9 persen. Kondisi likuiditas Bank juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 259,5 persen, jauh di atas ketentuan regulator.

Di sisi lain, NISP telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) sebesar Rp35,54 triliun per 30 September 2024, sebesar 45,3 persen di antaranya merupakan penyaluran dalam bentuk sustainability-linked loan dan green financing.

Dari sisi simpanan nasabah juga mencatatkan pertumbuhan 8 persen menjadi Rp199,4 triliun di kuartal III 2024, dibandingkan Rp184,3 triliun di periode sebelumnya.

Dengan demikian, total aset OCBC mencapai Rp287 triliun dengan total ekuitas mencapai Rp39,9 triliun.

Jumlah transaksi OCBC melalui e-channel, baik untuk individu dan bisnis juga terus meningkat, dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 58 persen YoY. 

Pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 30 persen YoY, sedangkan pengguna OCBC Business Mobile untuk nasabah korporasi mengalami peningkatan jumlah pengguna sebesar 30 persen YoY dan jumlah transaksinya meningkat sebesar 64 persen YoY.

Parwati mengatakan dengan penurunan suku bunga BI baru-baru ini, diharapkan membuka ruang bagi perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan kredit, guna membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Tentunya, dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, OCBC terus berkomitmen untuk mendukung aspirasi nasabah baik individu dan bisnis," ujarnya.

Sepanjang kuartal III-2024, OCBC telah mencapai berbagai milestone dalam usaha untuk terus memberikan layanan yang komprehensif bagi nasabah. Per 1 September 2024, penggabungan (merger) antara PT Bank Commonwealth menjadi bagian dari PT Bank OCBC NISP Tbk telah efektif, setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Dengan persetujuan tersebut, kedua bank sudah menjadi satu di bawah entitas PT Bank OCBC NISP Tbk dan nasabah PT Bank Commonwealth secara otomatis beralih menjadi nasabah OCBC. 

(Febrina Ratna)

SHARE