BANKING

Bank Sentral Australia Pertahankan Suku Bunga Tinggi karena Inflasi Membandel

Wahyu Dwi Anggoro 24/09/2024 12:34 WIB

Bank Sentral Australia (RBA) pada Selasa (24/9/2024) mempertahankan suku bunga acuannya di level tertinggi dalam 12 tahun.

Bank Sentral Australia Pertahankan Suku Bunga Tinggi karena Inflasi Membandel. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Sentral Australia (RBA) pada Selasa (24/9/2024) mempertahankan suku bunga acuannya di level tertinggi dalam 12 tahun karena masih berupaya meredakan tekanan harga yang membandel.

Dilansir dari Bloomberg, RBA mempertahankan suku bunga tunai di level 4,35 persen untuk ketujuh kalinya  berturut-turut. Langkah tersebut berlawanan dengan siklus pelonggaran global yang dipicu pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.

"Dewan tetap teguh dalam tekadnya untuk mengembalikan inflasi ke target dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai hasil tersebut," kata Dewan Penentu Suku Bunga RBA dalam sebuah pernyataan.

Dolar Australia sedikit berubah setelah keputusan tersebut, seperti halnya imbal hasil obligasi tiga tahun yang sensitif terhadap kebijakan.

Pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mengumumkan pemangkasan suku bunga secara besar-besaran yang dirancang untuk mempertahankan kekuatan ekonomi. Bank Sentral China (PBOC) juga melakukan langkah serupa pekan ini.

RBA memperkirakan tingkat inflasi Australia baru akan kembali ke target 2-3 persen pada akhir 2025. Inflasi inti saat ini masih sebesar 3,9 persen.

Di sisi lain, pasar tenaga kerja Australia tetap dalam kondisi baik dengan tingkat pengangguran yang masih rendah yaitu 4,2 persen. Hal ini memberikan ruang bagi RBA untuk tidak buru-buru memangkas suku bunga acuannya. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE