Bank Sentral Jepang Rem Kenaikan Suku Bunga usai Pasar Saham Bergejolak
Deputi Gubernur Bank of Japan (BOJ) Shinichi Uchida mengirimkan sinyal dovish menyusul gejolak pasar keuangan Jepang.
IDXChannel - Deputi Gubernur Bank of Japan (BOJ) Shinichi Uchida mengirimkan sinyal dovish menyusul gejolak pasar keuangan Jepang yang salah satunya dipicu kenaikan suku bunga acuan yang tiba-tiba.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (7/8/2024), Uchida menyatakan pihaknya tidak akan lagi menaikkan suku bunga selama pasar keuangan Jepang tidak stabil.
“Saya yakin bahwa bank sentral perlu mempertahankan suku bunga kebijakan saat ini untuk sementara waktu, di tengah kondisi pasar keuangan dan modal di dalam dan luar negeri yang sangat fluktuatif,” kata Uchida dalam pidatonya kepada para pemimpin bisnis lokal di utara Jepang.
Usai komentarnya, yen melemah lebih dari dua persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sementara pasar saham melanjutkan rebound setelah sempat anjlok 12 persen dalam sehari di awal pekan.
Pekan lalu, BOJ secara tak terduga menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,25 persen dari 0,1 persen. Bank Sentral Jepang sebelumnya menjalankan kebijakan suku bunga negatif selama bertahun-tahun.
Pernyataan Uchida merupakan komentar perdana pembuat kebijakan BOJ seusai menaikkan suku bunga pekan lalu. Dalam pidatonya, Uchida menyatakan bank sentral akan mempertimbangkan dengan cermat keadaan pasar keuangan sebelum mengambil keputusan suku bunga di masa depan.
“Menurut saya, terlalu dini untuk berasumsi bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun berdasarkan pernyataan ini, karena hal itu akan bergantung pada pasar dan tren ekonomi di Jepang dan AS,” kata Ekonom Meiji Yasuda Research Institute Yoichi Kodama.
“Saya yakin BOJ akan menaikkan suku bunga lagi sebelum akhir tahun menjadi 0,5 persen," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)