BBTN Berhasil Pangkas NPL Hampir Rp900 Miliar usai Gandeng PPA
BTN (BBTN) menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk menyelesaikan aset berkualitas rendah atau Non Performing Loan (NPL).
IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk menyelesaikan aset berkualitas rendah atau Non Performing Loan (NPL). Dengan sinergi itu, perseroan berhasil memangkas NPL hampir Rp900 miliar.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, transaksi penyelesaian aset berkualitas rendah itu telah diselesaikan oleh perseroan dan pihak-pihak terkait pada akhir tahun lalu. Hasilnya, transaksi ini berhasil memangkas rasio NPL secara signifikan.
“Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan. Melalui penyelesaian ini, kami optimistis dapat memperbaiki rasio NPL yang diharapkan dapat turut mendorong pertumbuhan bisnis Perseroan,” ujar Nixon dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1/2024).
Menurutnya, penyelesaian NPL merupakan wujud nyata sinergi BUMN sekaligus komitmen BTN untuk memperbaiki kualitas aset. Sehingga perusahaan dapat berfokus dalam menyediakan solusi kepemilikan rumah bagi masyarakat.
“Upaya perbaikan kualitas aset di Bank BTN sejalan dengan arah bisnis Perseroan untuk aktif mendukung pemerintah dalam meningkatkan penyediaan hunian yang layak melalui layanan pembiayaan perumahan terbaik,” paparnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PPA, Muhammad Teguh Wirahadikusumah mengatakan, PPA sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa berkomitmen untuk mendukung stabilitas perbankan nasional melalui solusi penyelesaian NPL.
PPA sebagai arranger tetap membantu BTN dalam melakukan penyelesaian NPL melalui uji tuntas yang seksama, komunikasi dengan para pemangku kepentingan terkait, serta mengedepankan manajemen risiko yang terukur.
“Penyelesaian NPL Bank BTN ini diharapkan dapat membuka peluang yang luas untuk bersinergi dengan industri perbankan, khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun swasta, sehingga dapat memberikan nilai dan kebermanfaatan bagi industri perbankan Indonesia,” pungkas Teguh.
(FRI)