BANKING

BI Apresiasi Bergabungnya RI Jadi Anggota Resmi FATF

Michelle Natalia 30/10/2023 16:40 WIB

Bank Indonesia (BI) mengapresiasi bergabungnya Indonesia ke dalam Financial Action Task Force (FATF). 

BI Apresiasi Bergabungnya RI Jadi Anggota Resmi FATF. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mengapresiasi bergabungnya Indonesia ke dalam Financial Action Task Force (FATF). FATF merupakan Organisasi Global yang berfokus memberantas pencucian uang, pendanaan terrorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal. 

"Bergabungnya Indonesia dalam FATF menunjukkan integritas sistem keuangan yang diakui di dunia Internasional yang dapat mengangkat kredibilitas Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, di Jakarta, Senin (30/10/2023).

Resminya Indonesia sebagai anggota penuh FATF yang ke-40, disahkan pada Sidang Pleno FATF di Paris, Prancis pada 25-27 Oktober 2023, setelah proses Mutual Evaluation (ME) yang dilakukan sejak 2018.

Penetapan tersebut berdasarkan komitmen kuat Indonesia untuk menyelesaikan berbagai rencana aksi teknis dan efektivitas dalam meningkatkan program nasional Anti Pencucian Uang (APU), Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) dan Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPPSPM). 

"Komitmen ini merupakan perwujudan sinergi dalam Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU). Dalam prosesnya Bank Indonesia menjadi anggota bersama Kementerian dan Lembaga lainnya," sambung Erwin.

Dia menyebut, masuknya Indonesia sebagai anggota FATF merupakan bukti pengakuan dunia internasional atas peran penting Indonesia dalam rezim APU PPT global. Dengan menjadi anggota penuh FATF maka kedudukan Indonesia sejajar dengan negara anggota G20 lainnya sebagai negara dengan integritas sistem keuangan. 

"Dengan kedudukan itu, maka terdapat dampak positif berupa persepsi positif terhadap sistem keuangan Indonesia," ucap Erwin.

BI sebagai otoritas Sistem Pembayaran bersama industri yang berada di bawah pengawasan BI, berkontribusi penuh untuk melaksanakan berbagai rencana aksi ME FATF agar dapat memperoleh hasil penilaian dengan hasil memuaskan. BI juga senantiasa mendukung strategi pemerintah dalam menindaklanjuti hasil sidang dimaksud.

Selanjutnya, BI juga berkomitmen penuh dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT), serta Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPSPM). 

"Komitmen tersebut selaras dengan Visi ke-4 Sistem Pembayaran Indonesia 2025, yaitu menjamin keseimbangan antara inovasi sistem pembayaran dengan integritas sistem keuangan melalui penerapan Prinsip APU/PPT/PPPSPM," pungkas Erwin.
 
(NIA)

SHARE