BANKING

BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Gunakan Uang Lokal untuk Transaksi Bilateral

Nia Deviyana 10/05/2024 22:30 WIB

Kemitraan antara UEA dan Indonesia salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan perdagangan nonmigas yang terus meningkat antara 2017 dan 2023.

BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Gunakan Uang Lokal untuk Transaksi Bilateral. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerangka kerja sama yang mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral

Kemitraan antara UEA dan Indonesia salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan perdagangan nonmigas yang terus meningkat antara 2017 dan 2023.

"MoU tersebut menjabarkan kerangka kerja yang terdiri dari berbagai elemen untuk memfasilitasi penyelesaian transaksi perdagangan lintas batas dalam dua mata uang nasional, Dirham UEA dan Rupiah Indonesia," tulis Bank Indonesia dalam siaran pers, Jumat (10/5/2024). 

MoU juga menjelaskan jenis transaksi yang memenuhi syarat dan memungkinkan untuk mendukung pengembangan pasar keuangan. 

Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral dan diharapkan akan membantu dunia usaha mengurangi biaya pemrosesan transaksi. 

Berdasarkan perjanjian ini, Bank Sentral UEA dan Bank Indonesia akan berkolaborasi dalam mendorong penggunaan mata uang nasional mereka dengan mendukung penerapan kerangka kerja secara bertahap, yang juga bertujuan mendukung stabilitas perekonomian dan stabilitas sistem keuangan.

Menanggapi perjanjian ini, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pentingnya upaya memperdalam pasar keuangan dan memperkuat hubungan ekonomi Uni Emirat Arab dengan Indonesia melalui penggunaan mata uang lokal. 

Inisiatif ini merupakan salah satu upaya mendorong stabilitas dan ketahanan untuk mengatasi meningkatnya kerentanan ekonomi. 

Lebih lanjut, Gubernur Bank Sentral UEA,  Khaled Mohamed Balama, optimistis perjanjian ini menjadi dasar untuk memperkuat kemitraan masa depan antara kedua belah pihak.

"Membuka peluang bisnis yang lebih besar di sektor perbankan dan keuangan,serta sebagai upaya mendukung pertumbuhan perdagangan dan investasi," ujarnya.

(NIA)

SHARE