BANKING

BI Rate Ditahan, Efeknya Langsung Terasa ke Rupiah?

Atikah Umiyani/MPI 23/05/2024 04:19 WIB

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25%. Efeknya bisa langsung cespleng ke rupiah?

BI Rate Ditahan, Efeknya Langsung Terasa ke Rupiah? (foto mnc media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) BI pada 21-22 Mei 2024. 

Peneliti Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy menilai, kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate memerlukan waktu sampai kemudian bisa sangat efektif dalam memengaruhi beberapa indikator ekonomi. 

"Dalam konteks untuk memperkuat nilai tukar Rupiah, tentu kebijakan suku bunga acuan memerlukan waktu dan karena memerlukan waktu, saya kira ini yang juga menjadi alasan kenapa BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada level yang sama," tuturnya ketika dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (22/5/2024). 

Yusuf mencontohkan, indikator nilai tukar Rupiah misalnya, secara psikologis relatif sudah mulai mengalami apresiasi meskipun pada level yang terbatas.

Menurutnya, keputusan BI untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan tentunya memiliki konsekuensi jangka panjang. Terutama dalam konteks pertumbuhan ekonomi yang bisa terdampak dari kebijakan BI tersebut. 

Yusuf berpendapat, dengan kebijakan suku bunga acuan, tentunya membuka peluang ongkos investasi atau pendanaan itu tidak mengalami kenaikan. Hal ini positif jika dilihat dalam konteks upaya pemerintah di sisa 2024 yang masih mempunyai kebutuhan dalam penerbitan surat utang.

Lebih lanjut Yusuf juga menilai, dengan ditahannya suku bunga acuan di level yang sama, maka potensi untuk peningkatan ongkos pendanaan dalam rencana penerbitan surat utang pemerintah itu tidak mengalami kenaikan. 

"Di luar itu, saya kira suku bunga acuan ini merupakan salah satu instrumen yang bisa digunakan untuk memperkuat nilai tukar Rupiah, di sistem persamaan untuk memperkuat nilai tukar Rupiah BI juga bisa menggunakan instrumen seperti Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) ataupun instrumen yang bisa mendorong atau melibatkan BI melakukan intervensi di pasar valas," pungkasnya. 

(FAY)

SHARE