BI Rate Turun Jadi 5 Persen, BSI (BRIS) dan BCA (BBCA) Siap Jaga Fungsi Intermediasi Perbankan
Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00 persen disambut positif oleh perbankan.
IDXChannel - Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00 persen disambut positif oleh perbankan.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melihat langkah ini sebagai sinyal positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan siap mengoptimalkan peran mereka.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, penurunan BI Rate berdampak positif pada portofolio pembiayaan bank. Sebagai bank syariah, mayoritas pembiayaan BSI menggunakan skema berbasis fixed rate.
"Dengan basis dana murah yang kuat dan produk wadiah, kondisi ini berpotensi meningkatkan Net Imbalan (NIM), yang pada akhirnya meningkatkan profitabilitas," kata Wisnu dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).
Di sisi lain, Wisnu menyampaikan, BSI akan mengkaji kembali margin pembiayaan agar dapat lebih kompetitif di pasar. BSI tetap optimistis bisa mempertahankan pertumbuhan positif, terbukti dengan kenaikan aset sebesar 12 persen, pembiayaan 16,21 persen, dan DPK 7,40 persen secara tahunan pada Maret 2025.
Wisnu juga menegaskan, BSI akan terus fokus pada bisnis yang memiliki keunikan syariah, seperti ekosistem haji dan bisnis emas.
Sementara itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengapresiasi keputusan BI yang dianggap sebagai langkah strategis untuk merespons dinamika ekonomi global dan pergerakan suku bunga The Fed.
Hera menjelaskan, BCA akan senantiasa mencermati perkembangan suku bunga acuan, parameter makroekonomi, dan kondisi likuiditas perbankan dalam menentukan kebijakan suku bunganya. BCA akan melakukan review secara berkala dan memperhatikan tingkat suku bunga kredit agar tetap terjangkau oleh pasar dan masyarakat.
"Kami akan terus mendorong penyaluran kredit ke berbagai segmen dan sektor secara pruden, sekaligus mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan penerapan manajemen risiko yang disiplin," ujar Hera kepada IDXChannel.
Sebagai informasi, BCA dan entitas anak mencatat peningkatan total kredit sebesar 12,9 persen secara tahunan menjadi Rp959 triliun per Juni 2025.
Laba bersih BCA juga tumbuh 8 persen secara tahunan menjadi Rp29 triliun pada semester I-2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
(Dhera Arizona)