BANKING

BRI (BBRI) Targetkan Pertumbuhan Kredit hingga 9 Persen di 2025

Iqbal Dwi Purnama 30/10/2025 13:50 WIB

BRI (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit di angka 7-9 persen sepanjang 2025.

BRI (BBRI) Targetkan Pertumbuhan Kredit hingga 9 Persen di 2025. (Foto: Dok.BRI)

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit di angka 7-9 persen sepanjang 2025.

Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto mengatakan, sejalan dengan target tersebut, perseroan tengah memperkuat pondasi bisnis yang berfokus pada fundamental yang kuat, portofolio kredit yang sehat, dan terus mengupayakan dana murah.

"Kami optimistis juga  menjaga pertumbuhan berkualitas dan sustain, untuk kredit untuk kredit kami proyeksikan bisa tumbuh di kisaran 7-9 persen," ujarnya dalam paparan Kinerja BBRI Kuartal III 2025, Kamis (30/10/2025).

Menurut dia, BRI terus konsisten memperkuat perannya dalam mendukung pelaksanaan berbagai program strategis pemerintah. Perseroan telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur (setara 74,4 persen dari total alokasi Rp175 triliun) pada periode Januari hingga September 2025.

"Terkait dengan proyeksi kinerja hingga akhir tahun, kita harapkan bisa on the track, kami tetap mengharapkan bahwa kinerja terus positif, kita proyeksikan akan terus berlanjut hingga akhir tahun," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Hery Gunardi optimistis kinerja BBRI hingga kuartal III-2025 masih on the track sesuai dengan target-target yang dicanangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang dipaparkan kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali.

"Memang harapannya kita akan memberikan apa yang sudah kita sampaikan terkait target kinerja kepada pemegang saham. Sejauh ini sampai kuartal III ini banyak signal positif, terhadap pertumbuhan BRI," lanjutnya.

BRI berhasil mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan hingga triwulan III-2025. Hal tersebut ditunjukkan dari kemampuan perseroan yang membukukan laba sebesar Rp41,2 triliun dengan indikator kinerja kunci yang sehat, serta mencatatkan pertumbuhan positif pada aset, kredit, dan dana pihak ketiga.

Kinerja keuangan BRI hingga triwulan III-2025 pun menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan, dengan fokus strategi penghimpunan dana murah (CASA) yang berhasil mendorong efisiensi biaya dana dan menopang fundamental bisnis perseroan.

Tercatat, total aset BRI tumbuh 8,2 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp2.123,4 triliun. Selanjutnya, dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga menunjukkan peningkatan yang solid, di mana dana pihak ketiga tercatat tumbuh 8,2 persen yoy menjadi Rp1.474,8 triliun. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3 persen yoy menjadi Rp1.438,1 triliun.

Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu menjelaskan BRI memiliki permodalan yang kuat. Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI ada di 25,4 persen, di atas ketentuan minimum regulator.

"Kondisi ini menunjukkan kemampuan BRI menyerap risiko sekaligus menyediakan ruang untuk ekspansi bisnis sehat dan berkelanjutan" ujar Viviana.

Selain itu, dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) bank berada di level yang memadai sebesar 86,5 persen. Angka ini memberikan ruang likuiditas yang memadai bagi BRI untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

Kondisi likuiditas yang memadai tersebut juga didukung oleh perbaikan struktur pendanaan BRI yang tercermin dari rasio dana murah (CASA) yang meningkat menjadi 67,6 persen pada akhir triwulan III-2025.

Dari sisi manajemen risiko, BRI terus menjaga kualitas aset dan disiplin prudential banking. Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom menjelaskan rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI berada di level 3,08 persen, dengan NPL Coverage Ratio mencapai 183,1 persen.

Selanjutnya, pertumbuhan dana pihak ketiga BRI secara konsolidasi tercatat tumbuh 8,2 persen yoy menjadi Rp1.474,8 triliun. Secara kualitas, komposisi dana juga menunjukkan perbaikan signifikan dengan porsi CASA meningkat menjadi 67,6 persen dari total DPK.

Pertumbuhan CASA mencapai 14,1 persen yoy, didorong oleh kenaikan dana giro yang tumbuh sebesar 24,5 persen yoy dan tabungan tumbuh 7,2 persen yoy.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE