IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp40,8 triliun hingga kuartal III-2025. Angka ini turun 9,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp45,06 triliun.
Dalam laporan keuangan BRI per 30 September 2025 yang diterbitkan Kamis (30/10/2025), meski laba terkoreksi, pendapatan bunga BBRI tumbuh 3 persen dari Rp150,6 triliun menjadi Rp155,2 triliun.
Namun, kenaikan pendapatan ini diimbangi oleh beberapa pos pengeluaran yang signifikan. Beban bunga misalnya, naik 3,2 persen menjadi Rp44,2 triliun, sehingga membuat Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) naik tipis 3 persen menjadi Rp111 triliun.
Kinerja bottomline BRI juga tertekan akibat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) alias impairment yang naik tajam 14 persen menjadi Rp33,6 triliun. Beban Lainnya juga menjadi sorotan usai melonjak 75 persen menjadi Rp69,83 triliun.
Dari sisi intermediasi, BRI menunjukkan pertumbuhan positif di mana penyaluran kredit tumbuh 6,3 persen menjadi Rp1.438,11 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 8,2 persen menjadi Rp1.474,78 triliun.
Dana Murah (CASA) tumbuh kuat sebesar 14,11 persen mencapai Rp997,62 triliun dengan rasio 67,65 persen dari Rp874,23 triliun. Aset BRI tumbuh 8,23 persen menjadi Rp2.123,45 triliun per September 2025.