BANKING

BTN (BBTN) Targetkan Biayai 150 Ribu Unit Rumah Rendah Emisi hingga 2029

Kunthi Fahmar Sandy 11/12/2025 11:41 WIB

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan pembangunan 150.000 unit rumah rendah emisi pada 2029.

BTN (BBTN) Targetkan Biayai 150 Ribu Unit Rumah Rendah Emisi hingga 2029 (FOTO:Dok BTN)

IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan pembangunan 150.000 unit rumah rendah emisi pada 2029. Untuk tahap awal, BTN menjalankan proyek percontohan yang melibatkan delapan pengembang dengan total 1.317 unit rumah yang telah dibangun dan dipasarkan.

Secara bertahap, akan ada 150.000 rumah dengan 30 persen porsi penggunaan material eco-friendly yang dibiayai BTN hingga 2029.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu pada kuliah umum yang digelar di Universitas Udayana Jimbaran, Bali pada Rabu (10/12/2025).

BTN juga akan terus mendorong generasi muda untuk mendalami pembiayaan hijau atau ramah lingkungan (green financing) di era digital untuk menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan menjaga kelestarian bumi. 

Lebih lanjut Nixon menilai, green financing menjadi hal yang mendesak karena adanya risiko global yakni perubahan iklim yang dapat berdampak buruk tidak hanya bagi perekonomian, tetapi juga keberlangsungan hidup manusia.

Berdasarkan data yang Nixon paparkan, perubahan iklim atau climate change menjadi permanen di dunia sejak enam tahun terakhir di antara berbagai risiko global lainnya, seperti pandemi, ketidakstabilan geopolitik, cybersecurity dan krisis energi. 

Risiko dari perubahan iklim ini, dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan sistem keuangan, sehingga sudah saatnya perekonomian digerakkan dengan prinsip keberlanjutan.

“Suhu rata-rata global meningkat antara 1,3 derajat Celsius hingga 1,4 derajat Celsius, tertinggi dalam lima tahun terakhir, dan suhu rata-rata di Indonesia meningkat setiap 10 tahun sejak 1971. Dengan adanya risiko perubahan iklim, kami mulai mengalokasikan kredit kami ke program-program yang berkelanjutan, misalnya membantu rumah sakit hewan yang green dan tidak membiayai sawit dan batubara. Kami membiayai masyarakat yang ingin punya rumah dengan prinsip satu rumah satu pohon,” katanya.

Nixon menjelaskan, didorong kesadaran dan komitmen terhadap ekonomi berkelanjutan, BTN menjadi salah satu bank terdepan di Indonesia yang menerapkan prinsip-prinsip green financing dan green banking, di mana perbankan dapat mendorong praktik bisnis yang ramah lingkungan serta berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim. 

Praktik ini, telah menjadi tren global yang diikuti oleh banyak bank, institusi keuangan, dan perusahaan di dunia. “Di BTN ada beberapa project ramah lingkungan dengan pola-pola pembiayaan green financing. Contohnya hari ini kita mulai coba bergerak ke program energi terbarukan, dengan memberikan dukungan untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan menyalurkan kredit untuk pembangunan pabrik pupuk yang mernggunakan energi terbarukan. Ini adalah cara-cara kami untuk menyelamatkan bumi," kata dia.

Terbaru, BTN mendapatkan apresiasi dari Ratu Belanda Queen Maxima dalam kapasitasnya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA) atas program Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu, yang memungkinkan debitur KPR BTN untuk mengumpulkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi untuk kemudian ditukarkan menjadi saldo tabungan di BTN dan dapat mengurangi angsuran KPR setiap bulannya.

BTN juga secara konsisten telah melakukan berbagai inisiatif keberlanjutan, contohnya mengurangi konsumsi kertas, menggunakan kendaraan listrik untuk operasional, memasang panel surya, dan mendorong digitalisasi baik untuk internal operation maupun untuk nasabah.

“Apa yang kita lakukan terhadap bumi, akan kita tuai kemudian hari. Ini yang saya tularkan ke generasi muda, bahwa kita harus mlihat bumi dengan cara berbeda. Sebab itu, sistem pembiayaan di BTN pun kami ubah,” tutur Nixon. 

Pada kesempatan tersebut, BTN secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Udayana dalam rangka mendukung penyediaan fasilitas jasa dan layanan perbankan serta dukungan untuk pengembangan sivitas akademika di kampus Unud. 

Melalui kerja sama tersebut, BTN memberikan solusi pengelolaan keuangan untuk operasional kampus Unud dan memenuhi berbagai kebutuhan institusi pendidikan melalui produk dan layanan BTN.

Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., mengatakan kerja sama antara Unud dan BTN tidak hanya terbatas pada penyediaan layanan perbankan, tetapi juga mendukung aktivitas pembelajaran di seluruh civitas akademika, mulai dari kolaborasi riset, magang, hingga seminar dan kuliah umum. 

“Kami mengundang kerja sama yang lebih luas untuk seluruh ruang lingkup sesuai visi Universitas Udayana, karena kami memandang BTN sebagai mitra strategis dalam konteks layanan keuangan dan juga pembelajaran. Diharapkan kerja sama ini dapat mendukung literasi keuangan dan pembelajaran praktik perbankan, sehingga mahasiswa Unud unggul secara akademik dan berkontribusi secara nyata di masyarakat,” tutur Rektor Unud.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE