BANKING

BTN Targetkan Pertumbuhan Kredit di Atas 8 Persen hingga Akhir 2025 

Anggie Ariesta 18/11/2025 14:41 WIB

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tetap mematok target pertumbuhan kredit yang ambisius sebesar 8 hingga 8,5 persen hingga akhir 2025.

BTN Targetkan Pertumbuhan Kredit di Atas 8 Persen hingga Akhir 2025. dok. BTN.

IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) tetap mematok target pertumbuhan kredit yang ambisius sebesar 8 hingga 8,5 persen hingga akhir 2025.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, target ini akan terus didorong meskipun bank baru saja melepas Unit Usaha Syariah (UUS) yang kini telah menjadi bagian dari Bank Syariah Nasional.

“Hingga Oktober 2025, pertumbuhan kredit BTN tercatat 8 persen, sedikit di atas rata-rata pasar yang berada di kisaran 7,8-7,9 persen. Target kami sampai akhir tahun tetap berada di kisaran 8-8,5 persen untuk mempertahankan posisi di pasar,” ujar Nixon usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Kantor Pusat BTN, Selasa (18/11/2025).

Optimisme kinerja akhir tahun didorong oleh fokus strategis BTN pada pembiayaan dan pembangunan perumahan, serta pengembangan layanan consumer banking untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Strategi ini merupakan bagian dari visi lima tahun BTN yang disebut “beyond mortgage” yaitu perluasan layanan keuangan di luar kredit perumahan.

Dari sisi pendanaan, BTN mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid, meningkat sekitar 13 persen. Nixon menekankan bahwa pertumbuhan DPK ini bersifat berkelanjutan dan tidak bergantung sepenuhnya pada penempatan dana pemerintah.

Nixon menjelaskan bahwa, jika penempatan dana pemerintah sebesar Rp25 triliun dikurangi, pertumbuhan DPK BTN masih mencapai 9-10 persen, menunjukkan likuiditas bank yang sehat.

Secara umum, kinerja bank dinilai tetap kuat. Non-Performing Loan (NPL) bank diperkirakan akan menunjukkan tren penurunan dibandingkan posisi September.

“Kinerja bank masih sangat baik. Kondisi pasca-Covid sudah lebih stabil, dan kami berharap kesehatan bank akan semakin baik di tahun depan, sehingga mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi lagi,” kata Nixon.

Sebelumnya, BTN resmi mengetuk palu pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (18/11/2025).

Melalui keputusan tersebut, seluruh hak dan kewajiban UUS BTN dialihkan kepada PT Bank Syariah Nasional (BSN). Kombinasi antara UUS BTN dan Bank Victoria Syariah menjadikan BSN sebagai bank umum syariah terbesar kedua di Tanah Air dengan total aset mencapai Rp70 triliun.

(NIA DEVIYANA)

SHARE