Bullion Bank Bakal Penuhi Kekurangan Pasokan Emas untuk Kebutuhan Industri Manufaktur
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, kehadiran layanan bullion bank atau bank emas akan bisa memenuhi kekurangan pasokan emas di industri manufaktur.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, kehadiran layanan bullion bank atau bank emas akan bisa memenuhi kekurangan pasokan emas di industri manufaktur.
Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Ahmad Nasrullah menjelaskan, selama ini industri manufaktur Indonesia yang membutuhkan emas kerap mengandalkan emas impor. Sebab, emas yang beredar di dalam negeri tidak bisa dipergunakan untuk kebutuhan industri atau kebutuhan lainnya.
"Jadi selama ini Indonesia memang kekurangan pasokan emas, dalam kaitan kebutuhan industri manufaktur," ujarnya dalam seminar virtual, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Nasrullah mengatakan, kehadiran bank emas ini diharapkan bisa menyerap emas-emas yang beredar di masyarakat untuk kemudian dipergunakan sebagai instrumen pembiayaan kepada industri atau kebutuhan bahan baku emas itu sendiri. Diperkirakan, saat ini ada 180 ton emas yang beredar di masyarakat.
Nantinya, penyelenggara bank emas akan menawarkan imbal hasil ketika masyarakat memindahkannya ke bank emas. Karena akan dialokasikan kepada industri manufaktur yang membutuhkan. Namun, imbal hasil tersebut bukan dalam bentuk uang, melainkan emas.
"Ketika terkumpul itu yang nanti akan disalurkan, ini menjawab pertanyaan adanya kekurangan pasokan emas untuk memenuhi kebutuhan manufaktur kita, daripada impor, di pasar ada, cuman terbatas," katanya.
Nasrullah menambahkan, selama ini Indonesia kekurangan teknologi untuk pemurnian emas. Sehingga bijih emas yang ditambang biasanya langsung di ekspor dan diolah menjadi emas batangan. Kemudian, ketika industri membutuhkan, maka harus melakukan importasi atas emas mentah yang sebelumnya dikirim.
"Jadi dengan ada dua kegiatan bank emas tadi, yakni simpanan dan pembiayaan, ini diharapkan bisa monetize emas di masyarakat yang besar. Dimasukkan ke dalam sistem, yang diharapkan menciptakan multiplier effect, sehingga emas tidak ada yang menganggur, ini yang akan menjadi sumber pembiayaan," ujar dia.
(Dhera Arizona)