Cara Menghitung Bunga Deposito dan Rumusnya
Cara menghitung bunga deposito dan rumusnya penting untuk diketahui agar bisa mempertimbangkan keuntungan dari instrumen investasi ini.
IDXChannel – Cara menghitung bunga deposito dan rumusnya penting untuk diketahui agar bisa mempertimbangkan keuntungan dari instrumen investasi ini.
Deposito adalah produk simpanan berjangka dari bank yang menawarkan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa. Deposito memiliki jangka waktu tertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau lebih, dan tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa terkena penalti.
Agar lebih jelas, berikut ini IDXChannel menyajikan cara menghitung bunga deposito dan rumusnya yang bisa Anda jadikan referensi.
Cara Menghitung Bunga Deposito
Bunga deposito adalah imbal hasil yang diberikan oleh bank kepada nasabah sebagai bentuk keuntungan atas dana yang disimpan dalam deposito berjangka. Besaran bunga deposito ditentukan berdasarkan suku bunga tahunan yang berlaku dan dihitung sesuai dengan jumlah dana, jangka waktu penyimpanan, serta pajak yang berlaku.
Berikut ini cara menghitung bunga deposito dan rumusnya yang perlu Anda ketahui.
- Bunga Deposito: Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Sebelum Anda mulai menghitung menggunakan rumus di atas, pastikan Anda menghitung terlebih dahulu profit atau keuntungan dari bunga deposito serta jumlah pajak deposito yang harus dibayarkan. Berikut ini rumus menghitung profit dari bunga deposito.
- Profit dari Bunga Deposito: (Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor*dalam satuan hari) / 365 (hari)
- Jumlah Pajak Deposito: Tarif Pajak x Profit dari Bunga Deposito
Keterangan:
- Setoran Pokok = jumlah uang yang didepositokan
- Suku Bunga = bunga tahunan dalam persentase
- Jangka Waktu = lama penyimpanan dalam hari
- Pajak = pajak atas bunga deposito (biasanya 20 persen)
- 365 = jumlah hari dalam setahun (dalam perhitungan perbankan umum)
Contoh Perhitungan Bunga Deposito
Sebagai contoh, seseorang menempatkan deposito sebesar Rp100.000.000 dengan suku bunga 5 persen per tahun dan jangka waktu 3 bulan (90 hari) dengan pajak bunga 20 persen. Maka, cara menghitung bunga deposito bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
1. Hitung Bunga Bruto (Sebelum Pajak)
(Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor) / 365 = (100.000.000 x 5% x 90): 365
= Rp1.232.876
2. Hitung Pajak Bunga
Pajak bunga yang dikenakan adalah sebesar 20 persen atau Rp246.575.
3. Hitung Bunga Neto (Setelah Pajak)
Jadi, bunga bersih yang akan diterima setelah pajak adalah Rp1.232.876 – Rp246.575 sama dengan Rp986.301.
Faktor yang Memengaruhi Bunga Deposito
Beberapa faktor yang menentukan besarnya bunga deposito antara lain sebagai berikut.
1. Jumlah Dana Setoran
Semakin besar jumlah deposito, semakin besar bunga yang diperoleh.
2. Suku Bunga Bank
Besarnya bunga deposito juga dipengaruhi oleh suku bunga deposito dari bank dan kondisi ekonomi. Semakin besar suku bunga deposito yang diberikan maka akan semakin besar pula keuntungan yang didapatkan.
3. Jangka Waktu
Deposito dengan tenor lebih lama biasanya menawarkan bunga lebih tinggi.
4. Pajak
Pajak bunga deposito di Indonesia adalah 20 persen jika nominal deposito lebih dari Rp7.500.000.
Itulah cara menghitung bunga deposito dan rumusnya yang sangat penting untuk diketahui. Dengan mengetahui rumus ini, Anda tentunya bisa mengetahui keuntungan bersih yang akan diperoleh dari deposito Anda.