Ditopang Sektor produktif, Kredit BJB Syariah Tembus Rp7,3 Triliun
Kredit Bank BJB Syariah tumbuh 18,15% secara tahunan (yoy) atau mencapai Rp7,30 triliun hingga September 2022.
IDXChannel - Kredit Bank BJB Syariah tumbuh 18,15% secara tahunan (yoy) atau mencapai Rp7,30 triliun hingga September 2022. Kinerja pembiayaan ini paling banyak ditopang oleh sektor produktif.
Direktur Utama Bank BJB Syariah Adang Ahmad Kunandar mengatakan, pembiayaan produktif meningkat di atas 30% dan pembiayaan konsumtif naik sebesar 13%. Tingginya pembiayaan produktif mengindikasikan ekonomi yang menggeliat.
"Pembiayaan yang naik juga diiringi Non Performing Financing (NPF) nett berhasil ditekan dari 2,19% menjadi 1,74%. Sedangkan NPL gross juga membaik dari 4,27% menjadi 3,19%, " kata dia.
Perseroan juga mencatat DPK mencapai Rp8,5 triliun per September 2022 yang juga melonjak hingga 25,5% (yoy) senilai Rp1,7 triliun.
"Kenaikan DPK menunjukan 3 hal yakni tingkat kepercayaan semakin baik dari nasabah yang mengamanatkan dananya untuk dikelola bank bjb syariah, likuiditas bank bjb syariah mencukupi untuk menopang rencana bisnis ke depan, kolaborasi dan sinergi, " jelas dia.
Kinerja pembiayaan dan DPK mendorong laba bersih BJB Syariah sebesar Rp59,40 miliar atau tumbuh 115 persen pada triwulan III/2022.
"bank bjb syariah berhasil mencetak laba bersih Rp59,40 miliar dengan pertumbuhan kenaikan lebih dari 2 kali lipat atau 115% secara year on year (yoy)," ujar Adang Ahmad Kunandar.
Adang menjelaskan terdapat 3 faktor dominan yang saling menopang sehingga Bank BJB Syariah dapat mengukir kinerja positif hingga 30 September 2022. Pertama, struktur biaya dana. Kedua, pembiayaan tumbuh impresif, bersamaan dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang baik. Ketiga, Bank BJB Syariah beroperasi dengan lebih efisien sehingga BOPO berhasil ditekan.
Selain itu, Bank BJB Syariah mengembangkan fitur-fitur dan Mobile Maslahah sehingga mampu meningkatkan dana murah. Adapun pendapatan setelah bagi hasil (Net Imbalan) yang berhasil dibukukan Rp404,9 miliar atau melonjak 20% dari sebelumnya Rp336,4 miliar.
BOPO Bank BJB Syariah berhasil ditekan dari 89,81% menjadi 87,30%. Sementara aset tumbuh 20,49% menjadi Rp11,15 triliun, dan rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 22,44%.
"Bank BJB Syariah berhasil meningkatkan perfomance di semua lini, baik dari sisi top line maupun bottom line. Semoga performance positif ini tetap berlanjut di masa-masa yang akan datang," kata Adang.
(DES)