sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kinerja Moncer Bikin BJB Syariah Optimistis Menatap IPO

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
31/03/2022 16:24 WIB
PT Bank BJB Syariah berhasil menunjukkan kinerja yang solid selama tahun 2021.
Kinerja Moncer Bikin BJB Syariah Optimistis Menatap IPO (foto: MNC Media)
Kinerja Moncer Bikin BJB Syariah Optimistis Menatap IPO (foto: MNC Media)

IDXChannel - Di tengah upaya dunia usaha dan perekonomian nasional untuk pulih dari tekanan pandemi COVID-19, PT Bank BJB Syariah berhasil menunjukkan kinerja yang solid selama tahun 2021. Tak tanggung-tanggung, pertumbuhan kinerja bank umum syariah terkemuka di Jawa Barat sukses melampaui rata-rata pertumbuhan kinerja industri perbankan syariah, baik dari sisi profitabilitas, pembiayaan, dan dana pihak ketika (DPK).

Dalam laporan kinerja keuangan yang dipublikasikan, anak usaha dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) ini tercatat meraih laba bersih sebelum pajak sebesar Rp86,7 miliar dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp21,9 miliar untuk kinerja keuangan yang berakhir Desember 2021. Raihan laba bersih ini meningkat 494 persen dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun sebelumnya. Pencapaian ini melampaui rata-rata industri perbankan syariah yang mencatat pertumbuhan laba 16,9 persen selama 2021.

Melesatnya profitabilitas BJB Syariah didorong oleh penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp6,43 triliun pada akhir 2021, tumbuh 11,33% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp5,77 triliun. Pada periode yang sama industri perbankan syariah mencatatkan rata-rata pertumbuhan pembiayaan sebesar 6,83 persen. “BJB Syariah berkomitmen mendukung percepatan kebangkitan ekonomi yang sempat terpuruk akibat Pandemi COVID-19. Oleh karena itu kami cukup ekspansif dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor produktif,” kata Direktur Utama BJB Syariah Indra Falatehan, Kamis (31/3/2022).

Pembiayaan BJB Syariah di sektor produktif tumbuh sebesar 14 persen pada 2021, melalui pembiayaan modal kerja dan investasi. Sementara itu pembiayaan sektor konsumsi tumbuh secara terukur dengan risiko yang terjaga. Dalam menyalurkan pembiayaan, Indra menjelaskan, pihaknya selalu mengingat posisi strategis perseroan sebagai agen pembangunan di daerah, sekaligus menjalankan peran sentral dalam menggerakkan ekonomi umat. “Bagi kami, dua tugas utama ini merupakan peluang sekaligus panggilan. Bersama induk (Bank BJB), kami harus menjadi motor pembangunan di Jawa Barat dan di saat yang terus meningkatkan partisipasi dalam memajukan serta memberdayakan ekonomi ummat,” katanya.  

Akselerasi penyaluran pembiayaan berdampak positif pada pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang mencapai Rp463,16 miliar, meningkat 29,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mendorong net Imbalan perseroan juga meningkat dari 5,14 persen pada 2020 menjadi 5,61 persen pada 2021. “Meski ekspansif dalam menyalurkan pembiayaan, kami tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (net performing financing/NPF) gross yang turun dari 5,28 persen menjadi 3,42 persen,” kata Indra.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement