BANKING

Dongkrak Kinerja, BSI (BRIS) Siap Garap Bullion Bank di 2025

Anggie Ariesta 24/12/2024 16:30 WIB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membidik bisnis bullion bank pada 2025. 

Dongkrak Kinerja, BSI (BRIS) Siap Garap Bullion Bank di 2025. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) membidik bisnis bullion bank pada 2025. Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, peluang tersebut semakin kuat terutama setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK No. 17 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion.

"POJK ini membuka potensi pengembangan ekosistem bisnis emas ke depannya. BSI sendiri sejak berdiri pada 3 tahun lalu terus mencatatkan kinerja yang sangat baik di bisnis produk emas, cicil dan gadai emas. Oleh karenanya, sudah semestinya BSI menjadi motor penggerak kegiatan usaha bullion yang sudah diatur POJK tersebut," ujar Banjaran dalam Sharia Economic Outlook 2025, Senin (23/12/2024).

Banjaran menambahkan, dengan BSI menjalankan fungsi bullion bank maka BSI berkontribusi pada implementasi strategi hilirisasi pemerintah.

Selain itu, Banjaran melihat bullion service bank bakal berbeda dengan platform perdagangan emas online yang sudah ada selama ini. Banjaran mengatakan, yang membedakan adalah bullion service milik bank syariah selalu memiliki underlying atau cadangan emas.

"Concern mereka (platform emas digital) itu kan sebetulnya mereka melakukan perdagangan ataupun transaksi jual berinvestasi emas itu tanpa underlying gold-nya," kata dia.

Sejatinya, transaksi di bank syariah harus memiliki underlying asset termasuk dalam hal transaksi berbasis emas dan itu membedakan BSI dengan jual beli emas yang pernah ada di beberapa e-commerce. 

Seperti yang ditegaskan dalam POJK No 17/2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion mengamanatkan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) termasuk bank syariah untuk menjalankan usaha bulion seperti simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, penitipan emas, dan kegiatan lainnya.

>

Survei SUSENAS menunjukkan bahwa logam mulia termasuk emas masuk ke tiga pilihan investasi teratas masyarakat. 

Banjaran memaparkan di antara 28 komoditas yang menjadi fokus hilirisasi pemerintah, emas bisa menciptakan multiplier effect samai 1,48 persen. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen emas.

Lebih lanjut, Banjaran mengatakan bullion service ini menjadi "golden opportunity" yang bisa mendongkrak pertumbuhan bank syariah. 

"Jadi all in all saya melihat, think we can be a gold bank one day," kata Banjaran.

(NIA DEVIYANA)

SHARE