IDXChannel – Di tengah pertumuhan perekonomian dunia yang belum stabil, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menilai bahwa perekonomian global pada 2025 diperkirakan tumbuh stabil namun sedikit tertahan yang disebabkan naiknya ketidakpastian akibat arah kebijakan AS dan eskalasi ketegangan geopolitik, terutama di kawasan Timur Tengah.
Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan kendati perekonomian dunia masih dihadapkan pada ancaman turbulensi ekonomi dan ketidakpastian geopolitik, namun perekonomian nasional, termasuk ekonomi syariah di dalam negeri memiliki potensi kuat untuk melanjutkan tren pertumbuhan.
Di sisi lain, kenaikan tarif impor oleh AS terhadap beberapa negara yang memiliki surplus perdagangan tinggi dengan AS, termasuk China, berpotensi meningkatkan fragmentasi perdagangan global.
“Ke depan, Tiongkok, sebagai salah satu negara yang berpotensi dikenai kenaikan tarif impor berpotensi merelokasi ekspornya ke negara lain yang belum dikenai kenaikan tarif, seperti Vietnam” jelasnya pada Sharia Economic Outlook 2025, di Jakarta, Senin (23/12/2024).
Setelah mencapai puncaknya pada 2022, inflasi menurun secara gradual hingga 2024. Pada 2025, inflasi diperkirakan melanjutkan tren penurunan, menjadi 3,94 persen YoY. Meski demikian, penurunan inflasi masih berpotensi tertahan sejalan dengan kenaikan tarif impor dari AS untuk beberapa komoditas dan dari beberapa negara.