BANKING

DPK Perbankan Tumbuh 8,63 Persen di Mei 2024, BI Ungkap Pendorongnya

Anggie Ariesta 20/06/2024 19:45 WIB

Bank Indonesia (BI) menyampaikan, dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada Mei 2024 tumbuh 8,63 persen secara tahunan (yoy).

DPK Perbankan Tumbuh 8,63 Persen di Mei 2024, BI Ungkap Pendorongnya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyampaikan, dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada Mei 2024 tumbuh 8,63 persen secara tahunan (yoy). Angka tersebut naik jika dibandingkan April 2024 yang hanya 8,21 persen (yoy).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, peningkatan DPK 8,63 persen tersebut didorong dari sisi penawaran dengan minat penyaluran kredit terjaga.

"Dan berlanjutnya strategi realokasi alat likuiditas ke kredit oleh perbankan serta dukungan likuiditas seiring dengan penerapan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) oleh Bank Indonesia," ujar Perry dalam konferensi pers RDG BI Bulan Juni 2024 di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

BI melaporkan pada Mei 2024, kredit tumbuh sebesar 12,15 persen (yoy) didorong oleh pertumbuhan kredit di sebagian besar sektor ekonomi, terutama Perdagangan, Industri, dan Jasa Dunia Usaha.

"Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang baik," kata Perry.

Perlu diketahui, likuiditas perbankan yang tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi sebesar 25,78 persen.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi sebesar 25,97 persen pada April 2024, sementara rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah sebesar 2,33 persen (bruto) dan 0,81 persen (neto).

Ketahanan perbankan yang kuat juga didukung oleh kemampuan membayar korporasi dan rumah tangga yang baik. Ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan yang kuat juga ditunjukkan dengan hasil stress test perbankan.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan," katanya.

(YNA)

SHARE