BANKING

Dua Raksasa Jepang Kepincut Beli PaninBank (PNBN), Buat Apa?

Anggie Ariesta 25/08/2022 14:56 WIB

Dua bank raksasa asal Jepang, yakni Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) akan akusisi, untuk apa sih?

Dua Raksasa Jepang Kepincut Beli PaninBank (PNBN), Buat Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dua bank raksasa asal Jepang, yakni Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) dilaporkan berminat untuk mengakuisisi PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau PaninBank.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan, secara umum memang akhir-akhir ini banyak investor asing di kawasan Asia, khususnya Jepang dan Korea yang cukup agresif untuk berinvestasi di industri perbankan Indonesia.

"Namun, untuk kasus Bank Panin, menurut saya lebih untuk meningkatkan pasar di perusahaan-perusahaan yang memiliki interest dengan Jepang dan atau Korea dan untuk meningkatkan modal guna investasi di IT dan digitalisasi serta menjaga kinerja Bank secara umum," ungkap Amin kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (25/8/2022).

Menurut Amin hal itu karena nilai aset sempat turun akibat pandemi, perbankan dinilai agak mengerem dalam menyalurkan kredit. Sehingga jika memang ada rencana mergers and acquisitions maka menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kinerja dan ekspansi kredit juga ke depan.

Adapun saat ini setelah pandemi mereda dan perekonomian mulai bangkit, nilai dan rasio-rasio keuangan khususnya NIM, ROA dan BOPO bank-bank di Indonesia cukup menarik untuk investor.

"Meskipun buat saya peribadi yang dibutuhkan perbankan saat ini justru aktivitas mergers and acquisitions untuk 26 bank yang sepertinya sampai akhir tahun ini akan kesulitan untuk mencapai KBMI 1 dengan Rp3 T modal inti dan tidak ada jalan lain," katanya

Menurutnya, jika tidak ingin turun kasta menjadi BPR, maka PSP mesti menambah modal inti, mergers and acquisitions atau direct investor dengan menggandeng strategic partner yang punya mimpi yang sama.

"Menurut saya ke depan bank-bank memang harus mulai berpikir yang jauh dan sama agar industri perbankan lebih sehat dengan jumlah bank yang tidak terlalu banyak dan memudahkan pula untuk regulator dalam melakukan pengawasan, sehingga industri keuangan akan lebih sehat dan mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkas Amin.

Berdasarkan rumor yang berasal dari pemberitaan Bloomberg, pada Senin (22/8/2022), tersebut sontak membuat pelaku pasar di Tanah Air bertanya-tanya, apa yang membuat Sumitomo ngebet mengambil alih bank milik Grup Panin tersebut.

Menurut catatan Bloomberg, persaingan Sumitomo versus MUFG tak lepas dari upaya kedua raksasa bank Jepang tersebut untuk berekspansi di pasar keuangan Tanah Air.

Hal tersebut memang tampak tak berlebihan. Ini karena Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menawarkan sejumlah kesempatan baik yang bisa dioptimalkan. Apalagi, kedua pemain besar tersebut tak asing dengan pasar keuangan RI.

Sebagaimana diketahui SMFG, lewat Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) mengendalikan emiten bank PT Bank BTPN Tbk (BTPN) dengan kepemilikan 92,43% per 31 Juli 2022.

Setali tiga uang, MUFG juga sudah punya bank, yakni PT Bank Danamon Tbk (BDMN), dengan penguasaan saham mencapai 92,47% baik langsung maupun tak langsung.

Menurut rumor yang ditulis oleh Bloomberg pada 13 Juli lalu, MUFG bahkan berencana melakukan penggabungan (merger) antara Panin Bank dan Bank Danamon sebagai bagian dari akuisisi bank Grup Panin milik keluarga Gunawan tersebut.

Informasi saja, Panin Bank, BTPN, dan Bank Danamon sendiri masuk ke dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 3 alias bank dengan modal inti di rentang Rp14-70 triliun. (TYO)

SHARE