Ekonomi Pulih, Bank Sentral China Amankan Likuiditas
Bank Sentral China meningkatkan pasokan likuiditas dan mempertahankan suku bunga.
IDXChannel - Bank Sentral China meningkatkan pasokan likuiditas dan mempertahankan suku bunga untuk mencegah tekanan pendanaan yang muncul akibat meningkatnya permintaan kredit.
Dilansir dari Bloomber pada Senin (17/4/2023), Bank Sentral China menawarkan senilai USD25 miliar kepada bank-bank melalui fasilitas pinjaman jangka menengahnya. Selain itu, Bank Sentral China juga mempertahankan suku bunganya di level 2,75 persen.
Data bulan lalu mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi sedang berlangsung. Hal ini ditandai ekspansi kredit yang melonjak dan ekspor yang melampaui estimasi.
"Meskipun kami memperkirakan potensi penurunan suku bunga dalam skala kecil tahun ini, penurunan tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat," kata Frances Cheung, ahli strategi suku bunga Overseas-Chinese Banking Corp. di Singapura.
Pekan lalu, Gubernur Bank Sentral China Yi Gang mengatakan perekonomian China sedang mengalami rebound dan target pertumbuhan sekitar lima persen tahun ini dapat dicapai. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri pertemuan G20 di Washington.
Bank Sentral China juga memangkas rasio cadangan wajib bagi para pemberi pinjaman. Langkah ini membantu menyediakan dana jangka panjang sekitar CNY500 miliar ke dalam sistem keuangan.
Upaya China memastikan kecukupan likuiditas di pasar dapat membantu menstabilkan biaya pinjaman yang berpotensi naik karena pemulihan ekonomi mendorong permintaan.
Imbal hasil obligasi pemerintah China bertenor 10 tahun naik tipis satu basis poin menjadi 2,84 persen pada Senin, memangkas penurunan minggu lalu yang dipicu oleh spekulasi penurunan suku bunga. Yuan tergelincir 0,1 persen menjadi 6,8796 per dolar.
Meskipun bank sentral mempertahankan suku bunga, beberapa bank memangkas suku bunga deposito pada April, sebuah langkah yang dapat meningkatkan profitabilitas mereka dan mendorong lebih banyak pinjaman.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)