Era Suku Bunga Tinggi, Bos BI Waspadai Reflasi
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini era suku bunga tinggi akan berlangsung lama di berbagai negara.
IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini era suku bunga tinggi akan berlangsung lama di berbagai negara.
Pasalnya, kenaikan agresif dari Fed Funds Rate (FFR) diramal terus berlanjut hingga 2023 sehingga menciptakan risiko reflasi.
"Inilah higher interest for longer (term). Suku bunga tinggi ini akan berlangsung lama, melihat dari perkembangan FFR di AS," ujar Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Sebagai informasi, kenaikan FFR saat ini berada di level 4% dengan adanya kenaikan sebesar 75 basis poin (bps).
"Nah di 2023 diperkirakan akan menyentuh 4,5-5%, karena di Desember mendatang diprediksi akan kembali naik 50 bps," ungkap Perry.
Di sisi lain, ada yang memprediksi kenaikan FFR menyentuh 5,25% dengan puncaknya pada kuartal I dan II di 2023. Kondisi ini, lanjut Perry, diramal tidak akan turun sehingga masa kenaikan suku bunga ini menjadi lebih lama.
"Ini terjadi kejar-kejaran, antara kenaikan inflasi dan suku bunga yang tinggi. Kita lihat kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh European Central Bank (ECB), otoritas moneter di Inggris, dan banyaknya negara maju lainnya semuanya menaikkan suku bunga, sehingga dunia dibayangi risiko dengan istilah bernama reflasi, yaitu risiko stagflasi dan tingginya inflasi," tandas Perry.
(DES)