IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%. Sementara suku bunga Deposit Facility menjadi 4,50%, serta suku bunga Lending Facility pada level 6,00%.
Kenaikan suku bunga ini jelas berdampak untuk beberapa sektor keuangan, mulai dari pasar saham hingga inflasi. Untuk pasar saham sendiri, investor bisa memanfaatkan untuk kembali masuk ke saham yang menjadi konstituen LQ45.
Disisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat usai BI mengumumkan kenaikan kembali suku bunga acuan. Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2022 hingga penutupan Jumat (18/11) IHSG menguat 6,25% dan indeks LQ45 justru terapresiasi lebih tinggi dengan 7,02% secara ytd.
Berdasarkan data Bloomberg, terdapat 17 saham konstituen LQ45 yang memiliki ratio price to earnings dibawah 10x. Adapun saham LQ45 dengan nilai terendah adalah Indika Energy (INDY) sebesar 2,4x, Indo Tambangraya Megah (ITMG) 2,45x serta Adaro Energy (ADRO) 2,95x.
Disisi lain, 23 saham penghuni LQ45 membukukan kinerja saham yang lebih rendah dari return LQ45 secara ytd. Saham-saham tersebut antara lain ANTM turun 12,22%, BRPT -2,92%, BRIS -23,6%, EMTK -26,75%, serta ERCL -27,44% dan TLKM stagnan dalam level harga akhir 2021.