BANKING

Fee Based Income Tumbuh Dua Digit, Bank Muamalat (BBMI) Dulang Cuan Rp10,2 M

Viola Triamanda/MPI 05/05/2023 15:50 WIB

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BBMI) berhasil membukukan laba bersih senilai Rp10,2 miliar pada kuartal I-2023.

Fee Based Income Tumbuh Dua Digit, Bank Muamalat (BBMI) Dulang Cuan Rp10,2 M. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BBMI) berhasil membukukan laba bersih senilai Rp10,2 miliar pada kuartal I-2023. Hal itu berkat ditopang oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income/FBI).

Pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income/FBI) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk tumbuh dua digit pada kuartal I-2023. Bank Muamalat mencatatkan FBI sebesar Rp252,9 miliar atau meningkat 35,8% secara year on year (yoy).

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, pertumbuhan FBI yang positif tersebut berhasil mendorong pertumbuhan laba sebelum pajak (profit before tax) perseroan sebesar Rp16,4 miliar atau tumbuh 7% (yoy).

“Pencapaian positif Bank Muamalat pada periode ini sejalan dengan strategi bisnis yang kami terapkan sehingga mampu menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp16,4 miliar," ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

"Kami optimistis mampu tumbuh sehat dengan profit berkelanjutan di mana kami akan berfokus pada pertumbuhan bisnis yang sehat dan menghasilkan keuntungan yang berkesinambungan,” sambungnya.

Lebih lanjut, penyaluran pembiayaan Bank Muamalat per 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp19,4 triliun atau tumbuh 2,4% (yoy). Indra menjelaskan, outstanding pembiayaan pada kuartal ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2022.

Financing to Deposit Ratio (FDR) perseroan juga ikut meningkat dari 41,3% per 31 Maret 2022 menjadi 42,47% pada akhir Maret 2023.

Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp45,5 triliun di mana dana murah (Current Account and Saving Account/CASA) tercatat sebesar Rp21,4 triliun. Perseroan terus memacu pertumbuhan dana murah dengan memaksimalkan produk Tabungan iB Hijrah dan Giro iB Hijrah. 

Dari sisi bisnis Cash Management System (CMS) per 31 Maret 2023 akuisisi CMS meningkat sebesar 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan akusisi tersebut berkontribusi pada kenaikan CASA sebesar 6% secara year to date (ytd).

Aset Bank Muamalat per 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp61,6 triliun. Perseroan berhasil menjaga kualitas aset dengan baik yang terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,75% (nett).

Indra menambahkan, total modal Bank Muamalat per akhir Maret 2023 tercatat sebesar Rp6,97 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 32,38% per akhir Maret 2023. Rasio tersebut berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.

Dalam hal layanan digital, Bank Muamalat juga memiliki aplikasi Muamalat Digital Islamic Network (MDIN) untuk nasabah perorangan dan internet banking Muamalat Digital Integrated Access (MADINA) untuk nasabah korporasi.

Saat ini, lebih dari 90% transaksi nasabah perseroan sudah melalui kanal digital dimana mayoritas melalui aplikasi Muamalat DIN. Per 31 Maret 2023, total pengguna aplikasi Muamalat DIN tercatat sekitar 400 ribu. Angka ini meningkat 23,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

(YNA)

SHARE