Gubernur BI Ungkap Tiga Jurus Jitu Antisipasi Pelemahan Rupiah
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis nilai tukar Rupiah akan kembali menguat.
IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis nilai tukar Rupiah akan kembali menguat. Kondisi tersebut merupakan respon dari BI usai selama pelemahan nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh Rp16.400 per USD.
"Apakah BI masih meyakini Rupiah ke depan menguat? Yes. Fundamental akan menguat, tapi dari gerakan bulan ke bulan, faktor-faktor informasi dan sentimen akan membuat volatilitas naik turun," kata Perry dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Juni 2024 di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Lantas, Perry Warjiyo pun menyebut bahwa ada obat yang disiapkan oleh BI.
"Lalu obatnya bagaimana? Jamunya apa? Di moneter, ada tiga instrumen. Satu intervensi, kedua menaikkan suku bunga Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan yang ketiga adalah BI rate," jelas Perry.
Sekarang ini, BI telah mengkombinasikan intervensi dengan memperkuat operasi moneter yang pro-market yang kemudian dioptimalisasi. Penggunaan instrumen SRBI untuk melakukan operasi pro-market di pasar dan menarik lebih banyak aliran modal asing supaya masuk dan menambah supply.
"Ke depannya, demand untuk korporasi umumnya puncaknya di triwulan II, dan di triwulan III agak menurun. Sehingga, apakah BI masih yakin bahwa tren menguat? Yes. Karena semua faktor fundamental mendukung penguatan Rupiah," jelas Perry.
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain inflasi yang rendah, growth bagus, kredit bagus, dan neraca pembayaran bagus. "Maka tren Rupiah menurut kami akan menguat, jangka pendeknya stabil," kata Perry.
Bahkan, Perry menuturkan bahwa ruang penurunan suku bunga BI juga masih ada. "Ini kalau tidak ada masalah global, tidak ada ketegangan politik, tidak ada persepsi terhadap stabilitas fiskal, maka mestinya ruang penurunan suku bunga akan terbuka," pungkas Perry.
(SLF)