Inflasi Mereda, Singapura Pertahankan Kebijakan Moneter
Bank sentral Singapura mempertahankan kebijakan moneternya karena inflasi di negara tersebut mereda.
IDXChannel - Bank sentral Singapura mempertahankan kebijakan moneternya karena inflasi di negara tersebut mereda dan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi daripada yang diharapkan.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (13/10/2023), Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan tidak ada perubahan pada instrumen moneter utamanya, Singapore Dollar Nominal Effective Exchange Rate (S$NEER).
MAS juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengumumkan kebijakan moneter secara triwulanan mulai 2024. Pengumuman akan dirilis pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
"Prospek ekonomi Singapura lambat pada jangka pendek tetapi akan membaik secara bertahap pada paruh kedua 2024," kata MAS dalam sebuah pernyataan.
Produk domestik bruto (PDB) naik 0,7% secara tahunan pada periode Juli-September, menurut estimasi awal yang diterbitkan oleh kementerian perdagangan pada hari Jumat.
Sebelumnya, para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4%.
Inflasi telah turun menjadi 3,4% di Agustus dari level tertinggi 14 tahun sebesar 5,5% di bulan Januari dan Februari.
Sebagai sebuah negara yang sangat bergantung pada perdagangan, Singapura menggunakan metode yang unik dalam mengelola kebijakan moneter, dengan mengubah nilai tukar dollarnya terhadap sekumpulan mata uang, alih-alih mengatur suku bunga domestik seperti kebanyakan negara lain. (WHY)