Ini Cara Bank of England Mitigasi Risiko Perang Rusia-Ukraina
Bank Sentral Britania Raya (Bank of England/BoE) meyakini kinerja perbankan di wilayahnya masih cukup kuat dalam menghadapi tekanan krisis akibat terjadinya per
IDXChannel - Bank Sentral Britania Raya (Bank of England/BoE) meyakini kinerja perbankan di wilayahnya masih cukup kuat dalam menghadapi tekanan krisis akibat terjadinya perang Rusia-Ukraina.
Karenanya, BoE memutuskan untuk menunda sejenak jadwal pengujian daya tahan (stress test) tahunan bank-bank Inggris seiring dengan meningkatnya ketidakpastian yang ada di pasar.
Sebagaimana dilansir Financial Times, Kamis (24/3/2022), langkah penundaan ini dimaksudkan untuk memberi waktu bagi perbankan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi dan tekanan yang terjadi, sehingga dapat lebih fokus dalam mengelola gangguan pasar keuangan yang sedang berlangsung.
Meski demikian, BoE juga terus mengingatkan bahwa risiko bahaya dan ketidakpastian sedang berkembang di pasar, yang bila tidak diantisipasi dengan tepat berpotensi meningkatkan risiko gagal bayar dan juga kekacauan pasar.
"Invasi (Rusia terhadap Ukraina) menyebabkan lonjakan harga energi dan ketidakpastian ekonomi yang lebih luas, sehingga meningkatkan tekanan pada debitur, ujar Pejabat BoE, dalam laporan tersebut.
Tak hanya itu, konflik Rusia-Ukraina secara lebih luas juga memantik perubahan besar pada pasar uang dan juga komoditas, sehingga kondisi pasar dapat mengetat (tighten further) yang mengarah pada volatilitas lebih lanjut.
Menurut BoE, eksposur langsung bank-bank Inggris terhadap Rusia tercatat sekitar satu persen saja dari titik ekuitas tertinggi mereka di 2021 lalu. Artinya, mereka masih dapat menghapus seluruh eksposur Rusia yang dimiliki dengan tetap memenuhi persyaratan modal minimum.
Rencananya, stress test baru akan dilakukan Juni 2022 mendatang, dengan asumsi kondisi perbankan Inggris sudah mulai kembali stabil. BoE juga tidak secara eksplisit memberikan panduan terkait bagaimana tekanan akibat perang bakal memengaruhi parameter penilaiannya.
Stress Test sendiri mulai dilakukan oleh BoE pasca krisis keuangan 2007-2008 untuk memastikan bahwa perbankan lebih siap dalam menghadapi guncangan di masa depan. Jika bank berkinerja buruk, mereka mungkin harus meningkatkan modal atau menahan pembayaran pemegang saham. BoE membatalkan latihan pada tahun 2020 karena pandemi virus corona. (TSA)