Ini Jurus BRI Hadapi Tantangan Ekonomi ke Depan, Apa Saja?
BRI juga terus berperan aktif menciptakan kinerja positif melalui tiga strategi yang menjadi syarat utama pertumbuhan.
IDXChannel - Berada di tengah gempuran inflasi global, kini perekonomian domestik menghadapi tantangan yang lebih besar.
Hal ini mendapatkan respons dari beberapa bank sentral dengan cara meningkatkan suku bunga.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan untuk menghadapi situasi ekonomi saat ini karena tantangan-tantangan kedepan, pihaknya telah memetakan kondisi melalui empat matriks yang menjadi dasar antisipasi atau mitigasi risiko.
Kondisi Pertama, adalah ekonomi pulih, inflasi naik dan kualitas kredit memburuk. Pada kondisi tersebut mitigasi yang BRI lakukan diantaranya mempercepat proses write-offs agar recovery rate yang lebih tinggi, serta mempertahankan coverage ratio yang besar.
Kedua, kondisi ekonomi membaik dengan inflasi terkendali dibarengi kualitas kredit membaik. Langkah yang diambil adalah mempercepat proses write-offs agar mendapat recovery rate yang lebih tinggi.
Kemudian melakukan enhance risk-based pricing model untuk meningkatkan daya saing produk dan kemudian Loan Portofolio Guideline (LPG).
Ketiga, kondisi ekonomi tetap stagnan namun inflasi tetap terkendali dengan kualitas kredit membaik. Strategi yang diambil adalah tumbuh secara selektif dengan melonggarkan sedikit Loan Portofolio Guideline (LPG) menjadi moderat.
Keempat, apabila yang paling buruk adalah ekonomi tetap stagnan dengan inflasi yang naik serta kualitas pinjaman memburuk.
“Maka strategi kami tumbuh secara terbatas, pengaturan Loan Portofolio Guideline (LPG) yang lebih ketat, mempertahankan coverage ratio yang tinggi. Itulah kira-kira 4 matriks kemungkinan kondisi ekonomi yang mungkin terjadi kedepan,” ucap Direktur Utama BRI, Sunarso, dikutip dari laman resmi BRI, Jumat (28/10/22).
BRI juga terus berperan aktif menciptakan kinerja positif melalui tiga strategi yang menjadi syarat utama pertumbuhan. Sebagai sumber pertumbuhan baru, BRI juga sudah masuk ke segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro.
(Penulis Bayu R magang)
(SAN)