Ini Sederet Strategi BRI Pertahankan Kinerja Cemerlang
Pada akhir Juli lalu, BRI merilis laporan keuangan paruh pertama 2022 dengan laba bersih senilai Rp24,88 triliun.
IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau (BRI) berhasil mempertahankan kinerja yang positif sepanjang semester I - 2022 di tengah ketidakpastian akibat pandemi dan krisis global. Pada akhir Juli lalu, BRI merilis laporan keuangan paruh pertama 2022 dengan laba bersih senilai Rp24,88 triliun.
Laba ini tumbuh 98,38% secara year on year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37% yoy menjadi Rp1.652,84 triliun. Pencapaian laba BRI tersebut menjadi yang terbesar sekaligus menjadi pertumbuhan yang tertinggi di tanah air.
Terkait itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa situasi dan kondisi ekonomi Indonesia secara domestik sesungguhnya sangat solid. Berbagai kebijakan yang diberikan oleh pemerintah maupun regulator di sektor keuangan menurutnya menghasilkan kekuatan ekonomi yang cukup tangguh dalam menghadapi krisis.
“Bisnis UMKM terutama di mikro itu jauh dari episentrum gejolak global, tapi kita memang harus tetap hati-hati. Untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, BRI punya 6 strategi yang dirancang sekaligus untuk mengantisipasi tantangan tadi,” ujarnya melalui pernyataan resmi yang dikutip oleh MPI, Minggu (7/6/22).
Berikut enam strategi BRI terus konsisten dalam mempertahankan kinerjanya:
1. Fokus pada funding stability dan funding sustainability
Artinya, BRI fokus kepada dana murah atau CASA. Untuk kinerja semester I/2022, dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI mencatat tumbuh 3,70% menjadi Rp1.136,98 triliun.
2. Fokus pada kualitas aset
Yakni melalui restrukturisasi terutama kredit UMKM menggunakan kelonggaran relaksasi yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk kinerja bank only persentase kredit yang direstrukturisasi pada paruh pertama tahun ini di level 12,18%, turun dari periode yang sama tahun lalu di 18,80%.
Adapun Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah BRI secara konsolidasi terkendali di level 3,26% atau sangat manageable. Sementara rasio NPL coverage BRI mencapai 266,26% atau disediakan 2,7 kali cadangan terhadap nilai NPL. Angka tersebut meningkat dibandingkan NPL coverage kuartal II tahun lalu sekitar 2,53 kali.
3. Selective growth
Di mana portofolio kredit UMKM BRI tumbuh 9,81%, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp837,82 triliun menjadi Rp920 triliun. Hal ini menjadikan porsi kredit UMKM mencapai 83,27% terhadap total portofolio. Bahkan pada 2024-2025 nanti porsi kredit UMKM ditargetkan dapat meningkat menjadi 85%.
4. Optimizing new sources of growth
BRI mengoptimalkan sinergi di segmen ultra mikro sebagai sumber pertumbuhan baru. Pada September 2021, BRI membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM.
“Pegadaian memberikan kontribusi 4,1% terhadap aset BRI, dan kemudian 7,1% terhadap total laba BRI. Sedangkan PNM berkontribusi 2,8% terhadap aset, dan kemudian berkontribusi 1,8% terhadap total laba BRI. Dari sisi kredit, Pegadaian berkontribusi sebesar 5% dan PNM berkontribusi 3,5%,” tegasnya.
5. Penguatan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)
BRI telah membentuk Divisi yang khusus menangani ESG. Dalam kinerja keuangan penerapan ESG terukur melalui kredit berkelanjutan BRI hingga akhir kuartal II/2022 mencapai Rp657,1 triliun atau setara dengan 65,5% dari total portofolio. Dari jumlah tersebut, Rp74,7 triliun disalurkan kepada pembiayaan hijau.
6. Excellence enablers
Strategi yang berfokus pada pelayanan nasabah yang diiringi dengan melakukan transformasi digital dan secara kultural."Enam strategi kami siapkan untuk menjaga sustainability dari kinerja yang sangat baik ini,” pungkasnya.
(DES)