Inovasi dan Kolaborasi Jadi Kunci Sukses Pertumbuhan Bank Jago (ARTO)
PT Bank Jago Tbk (ARTO) menyatakan bahwa inovasi dan kolaborasi menjadi kunci pertumbuhan perusahaan.
IDXChannel - Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci pertumbuhan PT Bank Jago Tbk (ARTO). Bahkan, sejak awal ARTO telah berkomitmen untuk konsisten berkolaborasi dengan mitra strategis.
Mitra strategis tersebut, seperti ekosistem GoTo yang terdiri dari Gojek, GoPay, dan Tokopedia serta ekosistem keuangan digital Bibit dan Stockbit.
Kolaborasi ini membuat model bisnis Bank Jago unik karena produk dan layanan Bank Jago tertanam langsung pada ekosistem digital tersebut. Di sisi lain, kolaborasi ini menjadi pintu masuk masyarakat untuk mengakses produk dan layanan perbankan.
“Semangat inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital masih menjadi motor utama Bank Jago dalam mewujudkan aspirasi kami dalam meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta insan melalui solusi finansial digital yang berfokus pada kehidupan,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangan resminya, Rabu (29/11/2023).
Sementara terbaru, Bank Jago berkolaborasi dengan GoTo Financial dalam bentuk GoPay Tabungan by Jago. Ini merupakan produk kolaborasi antara bank dan perusahaan financial technology (fintech) pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik (electronic money) yang simpel dengan keunggulan bank.
Jika sebelumnya GoPay hanya digunakan sebagai layanan pembayaran, kini GoPay dapat digunakan untuk menabung, transfer, dan melakukan pembayaran untuk transaksi sehari-hari. Produk rekening tabungan dari Bank Jago ini bisa diakses langsung melalui Aplikasi GoPay dan Gojek.
Pada akhir Oktober 2023, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 9,6 juta, termasuk 7,6 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertumbuh dibandingkan posisi akhir 2022 yang mencapai 5,1 juta nasabah.
Hingga akhir kuartal III-2023, Bank Jago melanjutkan kinerja positif. Dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago mencapai Rp10,3 triliun atau tumbuh 41% dibandingkan dengan perolehan DPK per akhir kuartal III-2022 sebesar Rp7,3 triliun.
Current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 73%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 27%.
Di sisi lain Bank Jago membukukan penyaluran kredit Rp10,9 triliun atau tumbuh 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp8,2 triliun. Penyaluran kredit dilakukan secara hati-hati dan terukur yang terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,2%.
Dalam penyaluran kredit, Bank Jago masih mengutamakan kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Kinerja positif penyaluran kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,2 triliun hingga akhir kuartal III-2023. Jumlah ini meningkat 23% dibandingkan dengan perolehan Rp984 miliar di akhir periode yang sama tahun lalu.
Secara kumulatif, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp50 miliar, meningkat 24% dari laba bersih Rp41 miliar per September 2022.
Sejalan dengan fokus untuk menjaga fundamental yang solid, Bank Jago berhasil membukukan aset sebesar Rp19,1 triliun atau tumbuh 21% dari periode yang sama tahun lalu.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Jago tercatat sebesar 71% yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
“Kinerja keuangan Bank Jago sepanjang 2023 terus menunjukkan momentum yang baik. Dengan konsisten menjadi bank berbasis teknologi yang menggunakan model bisnis kolaborasi dengan ekosistem digital, Bank Jago ingin menumbuhkan bisnis lebih besar lagi secara berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujar Arief.
(RNA)