Jelang Ramadan, OJK Minta Masyarakat Waspadai Modus Kejahatan Keuangan
Modus social engineering yaitu Tindakan memanipulasi psikologis korban untuk mendapatkan data dan informasi pribadi dengan tujuan membobol akun keuangan korban.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kejahatan keuangan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi dan konsumsi masyarakat menjelang ramadan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, masyarakat diharapkan mewaspadai beberapa modus kejahatan keuangan seperti modus penawaran arisan untuk persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Selain itu, masyarakat diharapkan berhati-hati jika ada penawaran investasi bodong dengan iming-iming imbal balik yang tinggi.
"Ada juga soal modus social engineering yaitu Tindakan memanipulasi psikologis korban untuk mendapatkan data dan informasi pribadi dengan tujuan membobol akun keuangan korban," katanya di Jakarta Jumat (21/2/2025).
Bahkan, ada juga modus Skimming dan Phising melalui pencurian data kartu ATM atau kartu kredit melalui alat skimming atau melalui tautan palsu (phishing) yang menyerupai situs resmi bank dan modus Card tapping yaitu pemasangan alat di lubang kartu ATM untuk menjebak kartu nasabah sehingga dapat diambil alih oleh pelaku
Menurut dia, menjelang Ramadan kemungkinan laporan konsumen dan masyarakat masih terkait fraud eksternal. "Hal ini dikarenakan faktor tingginya penggunaan teknologi dan masih rendahnya pengetahuan mengenai pentingnya kerahasiaan dan keamanan data," kata Kiki begitu akrab disapa.
Sedangkan terkait kegiatan aktivitas keuangan ilegal, menjelang ramadan dan lebaran, penawaran pinjaman online ilegal biasanya semakin marak.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan memastikan aspek 2 L (legal dan logis) dari setiap penawaran yang diterimanya.
(kunthi fahmar sandy)