BANKING

Jumlah Pinjaman Naik, Citi Indonesia Raup Laba Rp1,2 Triliun di Semester I 2023

Heri Purnomo 10/08/2023 13:43 WIB

Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun pada semester I 2023.

Jumlah Pinjaman Naik, Citi Indonesia Raup Laba Rp1,2 Triliun di Semester I 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun pada semester I 2023. Nilai tersebut meningkat sebesar 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengatakan peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah pinjaman nasabah sehingga mendorong naiknya pendapatan bunga bersih.

"Laba bersih kami meningkat 54% yang ditunjang oleh pertumbuhan portofolio pinjaman yang tumbuh sebesar 10,4%," katanya dalam pemaparan ekonomi dan kinerja keuangan Citi Indonesia di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Sementara portofolio pinjaman Citi Indonesia tumbuh sebesar 10,4% menjadi Rp43,2 triliun, ditunjang oleh pertumbuhan portofolio kredit dari lini bisnis Institutional Banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan dan asuransi.

Lebih lanjut, Batara memaparkan jumlah kredit Institutional Group selama semester I 2023 meningkat sebesar 12,7%, dengan sektor penyumbang terbesar berasal dari manufaktur, keuangan dan asuransi.

Di sisi lain, Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) dan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat dengan masing-masing di 297% dan 136%. Angka tersebut berada di atas ketentuan minimum.

Kemudian rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat stabil di 2,9% dan perusahaan terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang sebagaimana tercermin dalam rasio NPL Net yang sebesar 0,3%.

Batara menambahkan, Citi Indonesia masih memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 28,7%.

"Kami terus berfokus pada komitmen kami untuk membangun pondasi yang kuat dan pendekatan yang progresif untuk menavigasi kompleksitas pasar global serta menjaga perkembangan positif pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya.

(FRI)

SHARE