BANKING

Keuangan 'Berdarah-darah' Credit Suisse Ancam Sektor Keuangan Swiss

Kunthi Fahmar Sandy 21/03/2023 06:43 WIB

Regulator keuangan Swiss dan Swiss National Bank mengawasi bank-bank yang secara sistemik penting dan dapat melakukan intervensi sebelum bencana terjadi.

Keuangan 'Berdarah-darah' Credit Suisse Ancam Sektor Keuangan Swiss (FOTO: Reuters)

IDXChannel - Saham Credit Suisse terjun bebas setelah pernyataan mengejutkan dari Saudi National Bank sebagai pemegang saham hampir 10 % yang tidak akan meningkatkan investasinya pada Credit Suisse dan tawaran bantuan keuangan sebesar USD50 miliar dari Swiss National Bank yang tidak bisa menstabilkan situasi.

Setelah mengalami krisis keuangan 15 tahun lalu, Swiss memperkenalkan undang-undang ketat yang disebut "terlalu besar untuk gagal" untuk bank-bank terbesarnya sehingga tidak akan pernah terjadi lagi kasus pembayar pajak Swiss harus menalangi bank Swiss seperti yang terjadi pada UBS.

Regulator keuangan Swiss dan Swiss National Bank mengawasi bank-bank yang secara sistemik penting dan dapat melakukan intervensi sebelum bencana terjadi. Namun, minggu lalu seluruh dunia prihatin ketika saham Credit Suisse jatuh dan tidak mendengar apa pun dari Swiss.

Media Swiss tampaknya tidak memperhatikan berita utama di Financial Times, bahkan lebih tertarik pada perdebatan yang terus berlanjut mengenai seberapa besar dukungan yang seharusnya diberikan oleh Swiss yang netral kepada Ukraina.

Ketika semua orang menyadarinya, kerusakan yang terjadi sudah sedemikian parah sehingga Credit Suisse tidak dapat diselamatkan dan dampaknya tidak hanya mengancam seluruh sektor keuangan Swiss, melainkan juga berdampak ke negara Eropa.

“Keruntuhan Credit Suisse yang tidak terkendali akan menyebabkan konsekuensi yang tak terhitung bagi negara dan sistem keuangan internasional,” ungkap Presiden Swiss, Alain Berset, dalam pengumuman pengambilalihan bank melalui laman BBC News, Senin (20/03/2023).

Pengambilalihan UBS dengan nilai yang tidak seberapa yaitu USD3 miliar atau sebesar £2,5 miliar merupakan penghinaan bagi Credit Suisse dan kemungkinan akan membuat para pemegang sahamnya menjadi lebih miskin.

Selain itu, akan ada ribuan orang yang kehilangan pekerjaan karena terdapat cabang Credit Suisse dan UBS di hampir semua kota di Swiss sehingga setelah pengambilalihan selesai, maka sudah tidak ada gunanya bagi UBS untuk mempertahankan semua cabang tersebut.

Terlepas dari skandal selama bertahun-tahun terkait rekening bank rahasia para diktator, seperti Ferdinand Marcos dari Filipina dan diktator Kongo Mobutu Sese Seko hingga pencucian uang bagi para gembong narkoba serta pengemplang pajak, bank-bank di Swiss tetap mempertahankan reputasinya dengan lambang Roger Federer: kuat dan dapat diandalkan.

Meskipun begitu, bank yang berusia 167 tahun itu telah bangkrut dalam waktu beberapa hari dengan mengorbankan banyak pekerjaan serta mengalami kerugian besar dalam nilai saham dan menyebabkan kerusakan reputasi yang sangat besar sehingga sektor perbankan Swiss, regulator keuangan Swiss, dan pemerintah mengatakan bahwa pengambilalihan adalah solusi terbaik.

(Penulis Fidya Damayanti magang)

(SAN)

SHARE