BANKING

Kuartal I 2023, Bank Jago (ARTO) Salurkan Kredit Rp10,84 Triliun

Fiki Ariyanti 28/04/2023 08:25 WIB

PT Bank Jago Tbk (ARTO) melanjutkan pertumbuhan secara sehat, baik dari sisi pinjaman, dana pihak ketiga (DPK), dan jumlah nasabah pada kuartal I-2023. 

Kuartal I 2023, Bank Jago (ARTO) Salurkan Kredit Rp10,84 Triliun (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Jago Tbk (ARTO) melanjutkan pertumbuhan secara sehat, baik dari sisi pinjaman, dana pihak ketiga (DPK), dan jumlah nasabah pada kuartal I-2023. 

Dalam tiga bulan pertama ini, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah perseroan mencapai Rp10,84 triliun atau tumbuh 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,15 triliun. 

Pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar mengatakan, dalam penyaluran kredit, perseroan melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memerhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,5% atau di bawah rata-rata industri perbankan.

“Kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif untuk memberikan pembiayaan kepada lebih banyak nasabah, tetapi dengan tetap memerhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Kharim dalam keterangan resminya, Jumat (28/4/2023).

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah mendorong aset Bank Jago mencapai Rp18,02 triliun dan laba sebelum pajak mencapai Rp22 miliar per akhir Maret 2023. Sementara rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 79% yang menunjukkan permodalan yang kuat untuk ekspansi bisnis ke depan.

Perseroan telah melayani 7,5 juta nasabah, termasuk lebih dari 5,8 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago per kuartal I-2023.
Jumlah nasabah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibanding 3,5 juta nasabah per kuartal I-2022, termasuk 2,3 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. 

Pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK sebesar 120% atau menjadi sebesar Rp9,28 triliun per Maret 2023 dari Rp4,21 triliun per Maret 2022.

“Dengan komitmen untuk terus berinovasi, memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada, serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru, kami berhasil menjangkau lebih banyak nasabah untuk menggunakan Aplikasi Jago,” jelasnya.

Peningkatan DPK didorong pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 158% dari Rp2,29 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp5,92 triliun pada kuartal I-2023. Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 64% per akhir Maret lalu.

(FAY)

SHARE